Pengajian Agama di Wabah Corona

0

Oleh : Nasrullah

SAAT ini, sebagaimana anjuran pemerintah, kepolisian bahkan MUI sendiri, sementara waktu pengajian agama di kota Banjarmasin dan kota-kota lain dengan jamaah puluhan ribu ditiadakan ketika wabah korona ini tengah berlangsung.

PRAKTIS jamaah pengajian itu mengalami kekosongan siraman rohani keagamaan sampai dinyatakan wabah ini berakhir. Memang alternatif yang lain adalah memutar ulang rekaman, baik dalam bentuk VCD, atau tayangan di media sosial seperti youtube.

Pertanyaannya apakah ini cukup mengisi pencerahan keagamaan, sebab situasi bertatap muka, berkumpul secara langsung atau berada di tengah ribuan jamaah menjadi kesan sama sekali berbeda.

BACA : Masjid Raya Sabilal Muhtadin-Masjid Noor Tiadakan Shalat Jumat Lagi

Atas dasar itu, semestinya kita tidak perlu kehilangan kreatifitas ketika pengajian agama secara langsung dihentikan  “sementara”.  Kata kuncinya adalah kreativitas dengan memanfaatkan celah atau dengan menggunakan teknologi itu sendiri maka ada dua hal yang dicapai sekaligus.

Ide konkret saya adalah akan lebih baik kalau ada pengajian agama yang diselenggarakan entah oleh pemerintah daerah, MUI, ataupun pihak lain terutama kalangan praktisi penyiaran seperti stasiun televisi atau radio, bahkan praktisi media sosial.

Melalui media itu, mengundang tuan guru atau tokoh agama terkenal melakukan ceramah agama yang disiarkan langsung oleh media. Pilihannya bisa media televisi, terlebih lagi di Banjarmasin ini ada banyak stasiun televisi yang mungkin berkenan melakukan hal tersebut.

BACA JUGA : Tutup Pengajian Sementara, Guru Zuhdi Minta Masyarakat Berdiam Diri di Rumah

Bahkan kita punya pengalaman dari era 70-an hingga 90-an melalui acara konsultasi hidup dan kehidupan di RRI Banjarmasin yang diasuh oleh almarhum Profesor Aswadie Syukur Lc.

 Melalui siaran langsung televisi itu, seperti pepatah sekali kayuh dua pulau terlewati. Pertama, pengajian agama tetap berjalan meski tidak dilaksanakan dengan mengundang jamaah secara langsung seperti di masjid. Kedua, justru ini mendukung program #Stayathome, sebab warga atau para jamaah menonton siaran langsung itu dari rumah masing-masing.

Maka pesan-pesan pemerintah terkait mengantisipasi wabah Korona ini sangat mungkin akan mudah diterima apabila disampaikan melalui pengajian dalam bentuk siaran langsung, baik di televisi, radio atau pun bahkan melalui youtube.(jejakrekam)

Penulis adalah Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP, ULM.

Alumni S2 Antropologi UGM

S1 Fakultas Dakwah IAIN Antasari Banjarmasin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.