Disinfektan Tak Efektif Disemprot di Jalan dan Bahayakan Kesehatan Manusia

0

KETUA Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan, dr Mohammad Rudiansyah M.Kes, Sp.PD-KGH, FINASIM mengeritik penyemprotan cairan disinfektan yang salah alamat. Hal ini menyusul penyemprotan cairan anti kuman, bakteri dan diyakini bisa menangkal penyebaran virus Corona (Covid-19) dinilai tidak efektif di ruas jalan.

BERBAGAI instansi baik pemerintah maupun swasta hingga masyarakat bergerak untuk mematikan virus Corona di berbagai tempat dengan semprotan disinfektan.

“Memang penyemprotan disinfektan merupakan salah satu upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, namun jika tidak tepat tempatnya, berpotensi membahayakan bagi kesehatan jika terkena tubuh manusia,” ucap Ketua IDI Kalsel dr Rudiansyah kepada jejakrekam.com, Minggu (5/4/2020).

BACA : Masuk Zona Merah Covid-19, Banjarmasin Diguyur Disinfektan

Dokter spesialis penyakit dalam ini menerangkan klasifikasi atau level kandungan cairan disinfektan sesuai kadar masing-masing.

“Pada dasarnya, semua kandungan dari cairan disinfektan yang biasa disemprotkan  itu hampir sama yakni cairan pembersih yang umumnya dibuat dari beberapa zat, seperti natrium hipoklorit, etanol, atau alkohol,” beber dokter jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.

Tetapi, menurut Rudiansyah, disinfektan yang terbuat dari bahan alkohol dengan kadar yang sesuai terbilang relatif lebih ringan jika terkena langsung oleh kulit.

BACA JUGA : Ketua IDI Kalsel : Terjangkit Corona Bisa Sembuh Sendiri, Asal Daya Tubuh Kuat

“Sedangkan, untuk beberapa zat, seperti natrium hipoklorit, etanol itu sangat rentan dan hanya dapat disemprotkan di ruangan atau permukaan benda mati dengan konsentrasi sekitar 0,05-0,5 persen,” tutur dokter yang juga berpraktik di Klinik Spesialis Rafisa Dahlia Banjarmasin.

Menurut Rudiansyah, cairan disinfektan jika disemprotkan ke benda-benda mati itu, semua virus atau bakteri yang ada bisa langsung mati. Berbeda, jika disemprotkan ke tubuh manusia itu efeknya tidak baik bagi kesehatan.

“Tapi kalau jalanan yang disemprot tidak efektif, karena itu tempat terbuka dan menjadi perlintasan kendaraan bermotor,” tambah dr Rudi, sapaan akrabnya.

Konsultan imunologi dan penyakit dalam ini menjelaskan dampak yang ditimbulkan jika cairan disinfektan tersebut terlalu sering disemprotkan langsung ke tubuh manusia yakni dapat menyebabkan iritasi pada daerah mukosa tubuh, serupa kandungan lainnya seperti peroksida atau H2O2.

“Seperti mata, permukaan hidung dan mulut itu bisa iritasi atau melukai. Kemudian bisa mengganggu saluran pernafasan, parahnya lagi bisa membuat keracunan,” papar dr Rudi.

BACA JUGA : PDP Covid19 Di Kalsel Terus Naik, Hari Ini PDP Ulin 23 Wafat

Sebab, menurut dia, pada dasarnya disinfektan bertujuan untuk membunuh bakteri, virus, kuman, dan mikroorganisme berbahaya lainnya yang terdapat pada ruangan atau permukaan benda mati.

“Makanya, saya bersama IDI Kalsel l mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi tempat yang rentan dipegang oleh banyak orang. Kami juga meminta masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan selalu mencuci tangan pakai sabun,” imbuh dr Rudi.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.