Ketum JIMKa : Kepala Badan Otorita Ibukota Baru Paling Layak Orang Kalimantan

0

KETUA Umum (Ketum) Jaringan Intelektual Muda Kalimantan (JIMKa) Dr MS Shiddiq, meminta kepada Presiden Joko Widowo untuk mempertimbangkan tokoh-tokoh Kalimantan menjadi Kepala Badan Otorita Ibukota Baru di wilayah Sepaku, Kalimantan Timur.

“SEBAIKNYA Presiden Joko Widodo mempertimbangkan untuk mengangkat salah satu tokoh Kalimantan menjadi Kepala Badan Otorita Ibukota Baru,” ujar Suriani Shiddiq dalam siaran pers secara daring kepada media di Banjarmasin, Kamis (2/4/2020)

Seperti diberitakan awal Maret lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan empat nama yang berpeluang memimpin Badan Otorita Ibukota Baru, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Selain itu, ada juga Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, Bupati Bayuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.

BACA : Belajar dari Banten, Pemindahan Ibukota Baru Picu Pemekaran Wilayah

Pakar komunikasi politik jebolan Universitas Indonesia ini, mengatakan ada beberapa alasan mengapa sebaiknya orang Kalimantan dipilih memimpin badan otorita ini.

Ia menyebut pertama, sejak Presiden Joko Widodo mempublikasikan empat nama yang dianggap dapat menjadi kepala Badan Otorita Ibukota Baru pada 2 Maret lalu, tak satu pun muncul nama tokoh yang berasal dari Kalimantan.

Ditambahkan Shiddiq, keempat tokoh yang disebutkan orang nomor satu di negeri ini secara kapabilitas dan kompetensi memang bagus. Hanya saja, saja faktor penerimaan masyarakat Kalimantan yang kelak di wilayah ini nanti berdiri pusat pemerintah Republik Indonesia perlu juga menjadi perhatian Presiden.

“Saya kira tidak ada satu pun yang bisa memahami karakteristik masyarakat di wilayah Kalimantan kecuali orang Kalimantan sendiri,” cetusnya.

Alasan kedua, menurut Shiddiq, adalah bahwa banyak tokoh Kalimantan yang memiliki kompetensi dan leadership yang matang untuk memimpin badan otorita ini.

BACA JUGA : JATAM Kaltim: Lubang Tambang di Lokasi Ibukota Baru, Kembali Makan Korban

Shiddiq memaparkan, Kalimantan memiliki banyak sekali tokoh yang sudah berpengalaman di pemerintahan dan dunia politik. Dia menyebut nama mantan Wakil Ketua MPR RI periode 2014-2019 Dr Mahyudin. Kemudian, mantan Gubernur Kalimantan Tengah dua periode Agustin Teras  Narang. Kedua tokoh ini sekarang terpilih menjadi senator wakil Kaltim dan Kalteng.

“Kami juga mempertimbangkan sosok anggota DPR RI dari Fraksi PAN yang pernah menjabat dua periode sebagai Bupati Banjar, Pangeran Khairul Shaleh, atau pengusaha dan Ketua Umum DPP Partai Hanura Bapak Oesman Sapta Odang,” imbuhnya.

Shiddiq mengingatkan tantangan pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur, jelas memiliki konsekuensi politik dan sosio-kultural yang multidimensional, sehingga diperlukan pemimpin badan otorita yang memahami itu dengan baik.

BACA LAGI : Terdampak Ibukota Negara Baru, Kalsel Harus Segera Ubah RPJMD

“Hemat saya, nama-nama yang disebutkan di atas hanya beberapa orang di antara sekian banyak putra terbaik asal Kalimantan yang dapat dipercaya dan kompeten mewakili pemerintah untuk mempersiapkan semua hal terkait proses pemindahan ibukota negara,” papar Shiddiq.

Dirinya mengakui, di tengah fokus pemerintah pusat pada penanganan dampak wabah covid-19, membahas persoalan Kepala Badan Otorita Ibukota baru, memang kurang populer.

Hanya saja, Shiddiq meyakini Presiden Jokowi pasti akan mempertimbangkan desakan dari elemen masyarakat Kalimantan.

Sebab, menurut dia, JIMKa mulai Januari hingga Maret 2020 melakukan riset mengenai persepsi dan harapan masyarakat Kalimantan pada proses pemindahan ibukota negara di lima provinsi di wilayah Kalimantan.

“Hasil nya, 64,3 persen masyarakat menginginkan agar tokoh-tokoh Kalimantan menjadi salah satu yang dipertimbangkan Presiden Jokowi menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Otorita Ibukota Baru,” tuturnya lagi.

BACA LAGI : Borneo Muda Desak Kepala Badan Otorita IKN Figur Dari Kalimantan

Selain itu, beber Shiddiq, bahwa 21,2 persen menyatakan syarat yang mutlak dimiliki badan otorita nantinya adalah pengalaman, kemampuan dan pemahaman yang baik terhadap politik dan sosio-kultural masyarakat Kalimantan.

“Sedangkan sisanya 14,5 persen mempercayakan sepenuhnya keputusan untuk mementukan siapa Kepala Badan Otorota Ibukota Baru nanti,” ucapnya.

Atas kondisi itu, Shiddiq menegaskan Seknas JIMKa dan seluruh pengurus JIMKa di lima wilayah Kalimantan siap mendukung keputusan apapun yang terbaik untuk pembangunan di Kalimantan. “Dari Kalimantan untuk Indonesia,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.