Harus Karantina Wilayah, Senator Kalsel Sarankan Pasien Covid-19 Dirawat RS Sambang Lihum dan Idaman

0

GUBERNUR Kalimantan Selatan Sahbirin Noor resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor 188/44/0210/KUM/2020 tentang pembatasan arus masuk orang yang datang dari luar wilayah ke Provinsi Kalsel.

PEMBATASAN yang dimaksud dalam SK yang diteken Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel Sahbirin Noor itu diatur dalam lima poin, berlaku sejak Selasa (31/3/2020) hingga 14 hari ke depan.

Anggota DPD RI Habib Abdurrahman Bahasyim menilai keputusan ini tepat untuk mempersempit ruang gerak penyebaran virus Corona (Covid-19).

“Kalau dilihat dari indikatornya, memang Kalsel memerlukan karantina wilayah,” kata Habib Banua sapaan akrab senator Kalsel ini kepada jejakrekam.com, Rabu (1/4/2020).

Dia mendesak Pemprov Kalsel harus transparan untuk mengungkapkan data Covid-19 kepada masyarakat, dan rapid test massal dengan cara jemput bola kepada masyarakat yang suspect Covid-19.

BACA : Disiapkan 44 Ruang Isolasi, Kalsel Tambah Tiga RS Rujukan Covid-19

Salah satunya adalah rapid test Covid-19 dengan konsep drive thru, seperti yang dilakukan di berbagai daerah.

“Kunci sukses untuk menangkal penyebaran Covid-19 adalah disiplin dari masyarakat, mengenai physical distanting, menjaga jarak dan tidak berkumpul kalau tidak perlu,” kata Habib Banua.

Ia memberikan cacatan bahwa selayaknya pasien suspect Covid-19 dirawat di rumah sakit yang jauh dari keramaian.

“Sedari awal sudah saya bilang bahwa pasien suspect Corona jangan dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin, karena posisinya berada di tengah kota,” sebut dia.

Habib Banua berpendapat RSUD Ulin berada di Jalan Achmad Yani Km 2, Banjarmasin merupakan pusat keramaian, sehingga masyarakat menjadi rentan terpapar virus Corona.

BACA JUGA : Banjarmasin-Kabupaten Banjar Mendominasi, Pasien Positif Covid-19 Kalsel Jadi 8 Orang

Kandidat doktor University Putra Malaysia ini menyebut RSJD Sambang Lihum di Jalan Gubernur  Syarkawi, Gambut dan RSUD Idaman Banjarbaru di Jalan Trikora, menjadi alternatif pilihan untuk merawat pasien Suspect Covid-19.

Bukan tanpa alasan, Habib Banua menilai kedua RS tersebut secara geografis berada jauh dari keramaian.

“Tinggal bagaimana perlengkapan medisnya, seperti ICU harus difasilitasi di kedua rumah sakit tersebut,” pungkas Habib Banua.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.