Kegiatan di Mushalla Ar Raudhah Diliburkan, Makam Guru Sekumpul Ditutup Total

0

PENYEBARAN virus Corona (Covid-19) yang begitu masif di Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan hingga ditetapkan status tanggap darurat, menyusul satu pasien positif terkonfirmasi Covid-19 serta diapit dua provinsi, Kalteng dan Kaltim yang juga terpapar virus, juga berimbas pada kegiatan keagamaan.

DALAM konferensi pers yang digelar Imam Mushalla Ar Raudhah Sekumpul, KH Sa’aduddin didampingi pengurus lainnya di Mushalla Ar Raudhah, Martapura, Senin (23/3/2020) malam, diputuskan sedikitnya ada empat kebijakan.

Berdasar hasil musyarawah para pengurus, termasuk dengan putra Syekh M Zaini Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul), diputuskan kegiatan keagamaan di mushalla diliburkan lebih awal.

BACA : Tutup Pengajian Sementara, Guru Zuhdi Minta Masyarakat Berdiam Diri di Rumah

“Untuk tahun ini, sejak diumumkan diliburkan lebih awal, seperti kegiatan malam Senin dan malam Jumat diliburkan. Kapan dimulai lagi, melihat situasi yang akan datang,” ucap KH Sa’aduddin.

Namun, untuk shalat berjamah di majelis yang dulu dibesarkan Guru Sekumpul itu tetap dilaksanakan, hanya setelah berkumandang azan, mikropon atau pelantang suara dimatikan, terkekhusus berjamaah untuk imam dan muazin.

“Berdasar hasil musyawarah dengan putra Abah Guru, untuk sementara kegiatan ziarah ke Sekumpul ditutup total,” ucap Guru Sa’aduddin.

BACA JUGA : Pembaruan Religiusitas oleh Abah Guru Sekumpul

Sedangkan untuk peribadatan malam Nisfu Sya’ban tetap dilaksanakan, namun hanya untuk warga lingkungan  Sekumpul dan disiarkan secara terbatas melalui jaringan televisi lokal.

“Pemberlakuan keputusan ini berlaku sejak diumumkan pada malam ini, sampai batas waktu yang ditentukan sambil menunggu situasi yang akan berkembang,” tegas Guru Sa’aduddin.(jejakrekam)

Penulis Tim JR
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.