Mencalon Ketum PB PMII, Ramli Komitmen Kawal Pemindahan Ibukota Negara

0

PENGURUS Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) akan menggelar Kongres ke-20 di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 13-17 April mendatang.

SALAH satu tokoh yang akan meramaikan bursa calon Ketua Umum PB PMII nanti adalah Ramli Jauhari, mantan Ketua PKC PMII Kalsel.

Dalam kongres nanti, Ramli akan mengusung isu pemindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Kaltim sebagai salah satu perhatiannya jika diamanahkan menjadi Ketum PB PMII.

“Pemindahan Ibukota Negara ke Kaltim ini merupakan hadiah dari negara untuk generasi hebat di masa yg akan datang, termasuk kita. Konsep yang di usung oleh negara, dalam hal ini bapak Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin adalah kesefahaman untuk maju bersama, sebagai bagian dari komitmen penting untuk menatap dunia di mana Indonesia harus mampu bersaing dan bahkan unggul dalam skala internasional. Kita wajib apresiasi dan dukung,” katanya kepada jejakrekam.com, Senin (24/2/2020).

Menurut Ramli, sebagai warga Kalimantan, maka kita memandang pemindahan Ibu Kota Negara akan pelan-pelan mengubah paradigma anggapan bahwa Indonesia hanya sebagian wilayah saja.

“Indonesia sentris sudah memang nyata adanya. Pemerataan pembangunan infrastruktur di semua wilayah, dan kita berhak untuk itu. Maka, dengan pemindahan IKN ke Kalimantan Timur tentu ini harus kita syukuri,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Ramli, masyarakat Kalsel harus siap secara mental. Sebab, keberadaan Kalsel yang berbatasan langsung dengan IKN, praktis membuat Bumi Lambung Mangkurat sebagai kawasan penyangga IKN.

“Secara infrastruktur, kita juga harus bergerak mempersiapkannya. Jika ingin sebuah daerah kuat, maka perlu yang namanya gerbang yang kokoh. Maka Kalimantan Selatan adalah jawaban,” tegasnya.

Alumnus Pondok Pesantren Waratsatul Fuqaha Kota Banjarbaru ini menyebut, sebagai organisasi besar maka PMII harus ikut mengawal pemindahan IKN. Salah satu caranya adalah menyamakan persepsi dan Visi, PMII menjadi organisasi modern berbasis digital.

“Bahwa sebuah negara yang maju tentu dibersamai oleh faktor penunjang lain yg seirama, termasuk diantaranya organisasi yang harus ikut dalam arus percepatan,” katanya.

Ramli menuturkan, PMII harus membuat lompatan-lompatan baru, baik itu dinamika organisasi maupun mekanisme penetapan legitimasi struktural, mengingat PMII mempunyai jenjang kepengurusan dari pusat hingga fakultas-fakultas.

Belum cukup. Ramli melanjutkan, PMII harus membuat terobosan dalam sistem kaderisasi yang berorientasi pada fokus dan corak modernitas, membuat ruang-ruang baru yang dapat mengaktualisasikan segenap potensi kader yang dimiliki oleh PMII saat ini.

“Menyelaraskan aktivitas kultural PMII yang notabene perpanjangan dari amaliyah-amaliyah NU, tetap eksis tanpa harus tergerus oleh modernitas itu sendiri, justru harus kita dorong menjadi kolaborasi yang utuh,” pungkas Ramli.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Almin Hatta

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.