Luthfi: Pemerintah RI Cepat Tanggap Terhadap WNI yang Ada di Tiongkok

0

SELESAI sudah masa karantina selama 14 hari yang dilakukan oleh 238 Warga Negara Indonesia (WNI) di Natuna, termasuk 7 mahasiswa asal Kalimantan Selatan yang baru tiba di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Minggu (16/2/2020) siang.

SALAH satu mahasiswa asal Kalsel, Luthfi Madani mengungkapkan kegembiraannya setelah kurang lebih satu bulan terjebak di Tiongkok, wilayah yang merupakan asal mula virus corona mewabah. “Sangat senang bisa melepas rindu dengan orang tua,” ungkap Luthfi Madani kepada jejakrekam.com di kediamannya di Banjarmasin, Minggu (16/2/2020).

Sebelum Ia bersama teman-teman dievakuasi, Luthfi mengatakan, keadaan di Kota Huangshan tempat Ia tinggal di Tiongkok masih dalam keadaan aman, meskipun saat itu sudah dipastikan ada dua orang yang terdeteksi terkena virus corona.

“Sebelum saya pulang itu masih aman dan pihak kampus pun sudah melakukan tindakan preventif, kami tidak dibolehkan keluar kampus, dianjurkan untuk menggunakan masker, dan pengecekan suhu tubuh,” beber Luthfi.

Luthfi juga memuji perhatian Pemerintah Indonesia sangat cepat tanggap terhadap seluruh WNI yang berada di Tiongkok hingga masa karantina di Natuna, Kepulauan Riau. “Waktu itu kami sempat kehabisan bahan logistik, pemerintah langsung mengirimkan kepada kami,” ujarnya.

Pria 22 tahun ini menceritakan kegiatan mereka selama 14 hari masa karantina seperti pengecekan suhu badan secara rutin, piket kebersihan secara bergantian, senam pagi bersama TNI, hingga permainan hiburan bersama Kementerian Kesehatan.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran ini juga mengungkapkan, komunikasi bersama keluarga terbilang lancar, kendati sempat tertahan beberapa hari karena belum adanya persediaan kartu SIM Indonesia.

BACA : Mahasiswa Kembali Dari Cina Ingin Melanjutkan Kuliah

Sementara, H Hamsan mengatakan sangat khawatir saat anak keduanya sedang berada di Tiongkok, terlebih Luthfi bersama teman-temannya sempat memutuskan untuk tetap bertahan di sana karena jarak dari Kota Wuhan terbilang jauh.

“Rasanya ingin menyusul, karena dia menghubungi tidak mau pulang, aman-aman saja katanya,” resah Hamsan.

Ia sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena sudah memperhatikan para WNI, termasuk anaknya selama berada di Cina hingga Natuna.

Untuk sementara Luthfi harus bertahan di Bumi Lambung Mangkurat hingga keadaan di Cina benar-benar sudah dipastikan aman. Hamsan bahkan tak khawatir jika anaknya ini harus kembali ke kawasan penyebab virus corona. “Asalkan teman-temannya juga ikut. Kalau temannya tidak, kita juga tidak. Saya tidak berani melepas,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Muhammad Syaiful Riki
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.