Dua Hari Dicari, Fahruzi Ditemukan Jadi Mayat di WC Sekolah

0

PENEMUAN sesosok mayat tergeletak mengenakan selembar sarung di toilet sebuah sekolah dasar (SD) di Jalan Gatot Subroto 3 RT 21, Kelurahan Kebun Bunga, Banjarmasin Timur, Senin (3/2/2020), sekira pukul 12.30 Wita, menghebohkan warga dan pihak sekolah.

TERLEBIH lagi, identitas mayat yang diketahui bernama Fahruzi (52 tahun) itu, ternyata sudah hilang selama dua hari. Jazad itu pertama kali ditemukan seorang siswa, saat hendak buang air kencing ke WC sekolah. Tak seberapa, penemuan ini dilaporkan ke pihak Polsek Banjarmasin Timur.

Wakil Kepala SD setempat, Ani menerangkan korban diketahui memang sering keluar masuk sekolah, karena sang kakak bekerja sebagai penjaga sekolah.

Sebelum heboh dengan penemuan jasad tergeletak di depan WC sekolah, Ani mengungkapkan awalnya proses belajar mengajar seperti biasanya. Begitu ada siswa yang ingin buang air kencing, ternyata WC tertutup. Beberapa kali digedor, namun tidak ada yang membuka, karena terkunci dari dalam.

BACA : Heboh, Penemuan Seonggok Mayat Mengapung di Dermaga Balai Kota

Penasaran, akhirnya beberapa siswa pun mencoba mengintip dari luar WC. Betapa terkejutnya mereka, ternyat ada seseorang yang tengah tersungkur. Kejadian ini diadukan ke salah satu orangtua siswa.

“Awalnya, diduga hanya seseorang yang pingsan dalam toilet. Begitu pintu WC didobrak, baru diketahui ada korban yang sudah tak bernyawa, kaku dan tersungkur dalam toilet,” tutur Ani.

Pihak sekolah, beberapa orangtua siswa serta warga sekitar pun bergegas mengeluarkan tubuh korban. Yang lain melapor ke polisi.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Banjarmasin Timur, Iptu Timur Yono mengungkapkan begitu mendapat laporan dari warga dan pihak sekolah, petugas langsung bergegas menuju tempat kejadian perkara.

BACA JUGA : Warga Desa Tangkas Geger Mayat Bayi Dalam Tas

Polisi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara dengan mengindentifikasi  mayat korban. Hanya saja, saat hendak diautopsi ke RSUD Ulin Banjarmasin, pihak keluarga ternyata menolak dengan alasan segera diurus dan dimakamkan.

“Dari tubuh korban, tidak terdapat tanda-tanda ada kekerasan. Kuat dugaan, almarhum meninggal akibat penyakit yang dideritanya,” ucap Iptu Timur Yono.

Terlebih lagi, berdasar keterangan pihak keluarga, selama hidupnya almarhum mengidap penyakit tekanan darah tinggi (hypertensi) dan jantung. Selama ini, almarhum hidup sebatang kara karena merupakan seorang duda. Karena lokasi rumahnya dekat dengan sekolah, maka WC sekolah kerap digunakan untuk buang hajat dan lainnya.

Dari keterangan pihak keluarga korban, Noorlian, almarhum sudah menghilang sejak Sabtu (1/2/2020) sore. Bahkan, pihak keluarga mencari korban selama dua hari. “Kami sudah mencari kemana-mana, namun tidak menemukannya,” kata Noorlian.(jejakrekam)

Penulis Deden
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.