Sukses di Yogyakarta, Motor Ramah Difabel Bakal Mengaspal di Jalanan Banjarmasin

0

IDE Difabike dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta yang sukses merancang dan mengoperasikan sepeda motor roda tiga sebagai moda transportasi baru untuk penyandang disabilitas, segera diterapkan di Banjarmasin.

KOMUNITAS Kampung Kita (Kaki) Kota Banjarmasin bersama Kota Kita akhirnya menggandeng Tim Wasaka Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bersama MAN 2 Banjarmasin dan SMK Nahdlatul Ulama (NU) merancang moda transportasi ramah bagi kaum difabel.

Direktur Eksekutif Kaki Kota Banjarmasin, Muhammad Syahreza mengungkapkan ide difabike yang sudah mengaspal di Kota Yogyakarta sejak 2016 silam itu terbukti berhasil sehingga bisa ditiru dan diterapkan di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

BACA : Terbanyak Siswa Disibilitas, Zona Sekolah Aman Digarap di Kelurahan Gadang

Gayung bersambut, PT Trio Motor Maindealer Kalselteng pun menyerahkan empat sepeda motor dari 8 unit yang ditargetkan bisa rampung pada Desember 2020 mendatang. Untuk diketahui, ada dua motor dimodifikasi di Yogyakarta oleh Difabike dan UST Yogyakarta. Sisanya,  digarap Tim Wasaka FT ULM, MAN 2 Model Banjarmasin dan SMK NU Banjarmasin.

“Pada, April nanti, akan memasuki tahapan modifikasi 6 atau 7 unit motor. Jadi, total 10 unit motor modifikasi untuk sepeda motor tiga roda bagi penyandang disabilitas bisa tuntas pada Desember 2020 mendatang,” ucap Syahreza kepada jejakrekam.com, Selasa (28/1/2020).

Ia berharap motor yang diserahkan Trio Honda usai mendapat diskon Rp 1,5 juta per unit, sisanya dibeli dari dana hadiah TUMI Challenge sebesar Rp 22 juta per unit itu bisa dirakit dan dimodifikasi ulang pada awal Februari nanti, sehingga semua skedul untuk peluncuran motor ramah bagi kaum difabel bisa terwujud di Banjarmasin.

Motor bermesin buatan Jepang itu dibeli dari dana hadiah TUMI

BACA JUGA : Dorong Kota Inklusi, Banjarmasin Masuk 10 Besar Global Urban Mobility Challenge 2019

Syahreza mengungkapkan program percontohan untuk motor tiga roda ini merupakan bagian dari Banjarmasin Iklusif, setelah ibukota Kalsel ini memenangkan Transformatif Urban Mobillity Innitiave (TUMI)  Challenge 2019, termasuk 1 dari 10 kota yang berhasil. Bahkan, dukungan dana pun dikucurkan Pemerintah Federal Jerman melalui Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) guna mewujudkan hal itu.

Syahreza mengungkapkan proyek percontohan ini didasar pada hasil pengamatan dan penelitian sejak 2018, di mana kalangan disabilitas di Banjarmasin justru kesulitan untuk mendapat moda transportasi yang nyaman.

BACA LAGI : Banjarmasin Menuju Kota Inklusi, Dede : Kemudahan Akses bagi Disabilitas

Model angkutan yang mirip Bajaj itu diakui Syahreza, karena sepatutnya moda transportasi itu harusnya nyaman dan aman untuk semua orang, terkhusus lagi kalangan difabel.

“Kami akan melaunching tiga atau empat unit motor roda tiga ini pada Februari nanti, hingga nantiny ada 10 unit motor hasil modifikasi Tim Wasaka FT ULM, MAN 2 dan SMK NU Banjarmasin bisa mengaspal di jalanan Banjarmasin,” tutur Syahreza.(jejakrekam)

Penulis Siti Nurdianti
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.