KNPI Banjarmasin Apresiasi Penangkapan SAZA

0

PENANGKAPAN SAZA yang diduga terlibat pengedaran narkoba dengan barang bukti sabu sebanyak 32.615,48 Gram, mendapat apresiasi Ketua DPD KNPI Kota Banjarmasin Imam Satria Jati.

MENURUT Imam, besarnya jumlah barang bukti kasus SAZA ini dan  tersebarnya berita tersebut di kalangan masyarakat, merupakan peringatan bahwa peradaran narkoba di wilayah Banjarmasin makin masif.

Terkait hal itulah Imam memberikan apresiasinya. Jadi bukan semata kepada keberhasilan aparat kepolisian yang berhasil menangkap pengedar jaringan internasional tersebut.

Bagi Imam, sedemikian banyanya barang bukti yang berhasil diamankan pihak kepolisian itu menjadi lampu merah bahwa Banjarmasin sudah darurat Narkoba.

“Kita jangan dulu bangga atas pencapaian yang ada. Narkoba itu ada, terlapas apakah itu sebuah rekor ataupun tidak, yang pasti kenyataan tersebut seharusnya membuat kita berduka. Sebab, ini merupakan indikasi bahwa penyebaran narkoba makin membesar dan belum teratasi dengan baik,” katanya kepada jejakrekam.com, Rabu (22/1/2020).

BACA : Pengedar Narkoba Lebih Banyak Dari Penggunanya

Imam menyebut berbagai pihak, baik pemerintah, kopolisian, BNN, maupun kalangan yang peduli terhadap bahaya narkoba di Kota Banjarmasin, perlu melakukan tindakan yang terkonsentrasi dan terkoordinasi.

“Lebih konsentrasi lagi. Tidak hanya sebatas tindakan penegakan hukum, tetapi adanya tindakan pencegahan dan tindakan penyadaran. Jangan sampai tempat seperti THM (Tempat Hiburan Malam) menjadi tempat peredaran. Kalau ada bukti terjadi peredaran di sana, kami dari KNPI akan menyarankan kepada Bapak Walikota atau pihak berwenang untuk mencabut izinnya,” tegas advokat muda ini.

Imam berpendapat, mempersempit ruang gerak peredaran narkoba menjadi strategi yang efektif dan efesien untuk memberantas narkoba, ketimbang hanya berorientasi kepada pengguna narkoba.

Kepala BNN, Heru Winarko, yang melakukan pertemuan dengan Mendagri HM Tito Karnavian di Jakarta, Senin( 20/01/2020) mengemukakan harapannya kepada Mendagri yang juga sebagai  Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BNPP), agar bisa fokus memperkuat dan menjaga perbatasan yang sangat rawan menjadi pintu masuknya narkoba.

BACA JUGA : Wisnu: Tampang Said AZA Tak Mencurigakan, Tapi Pengedar Sabu Terbesar

Harapannya juga, agar Mendagri menggerakkan gubernur, bupati dan walikota sebagai kepala daerah untuk melaksanakan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Perdagangan Gelap dan Penyalahgunaan Narkoba) sesuai Inpres Nomor 6 Tahun 2018.

Masih dari laman website BNN RI, dalam kegiatan Bimtek Satker Pelaksana Program Dayatif di Kalimantan Selatan yang bekerjasama dengan Perangkat Desa Pekauman Kota Banjarmasin.

Mengingat dari 654 kawasan yang akan dibina hingga 2024, tahun ini BNN memiliki target 65 kawasan, salah satu lokasinya adalah Kelurahan Pekauman Banjarmasin.

Dalam kegiatan tersebut diharapkan yang telah mengikuti pelatihan dapat menularkannya kepada orang lain.(jejakrekam) 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Almin Hatta

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.