Dituding Bermotif Politis, Taufik Sebut Pesta Durian Bentuk Promosi Pariwisata

0

TUDINGAN bahwa pesta makan durian di Kiram Park pada Sabtu (18/1/2020) lalu sarat nuansa politis, disanggah Staf Khusus Gubernur Kalsel Dr Taufik Arbain.

TAUFIK memberikan garansi bahwa masyarakat yang datang ke Kiram Park tanpa dimobilisasi, melainkan murni atas inisiatif pribadi masing-masing.

“Publik mengapresiasi pesta durian sebagai bentuk kegembiraan. Sebab, kalau sekadar untuk makan durian saja, saya pastikan  masyarakat Kalsel sanggup untuk beli sendiri,” ujarnya kepada Jejakrekam, Selasa (21/1/2020).

Taufik menuturkan, bukan hanya masyarakat sekitaran Kiram Park yang datang. Bukan pula sekadar dari Banjarbaru, Martapura, dan Banjarmasin. Tapi sedikit jauh-jauh datang dari kota Sampit, Kapuas, dan Tamiyang Layang.

BACA : Makan Durian Gratis, Dituding Kampanye Terselubung

Kenyataan tersebut, papar Taufik, membuktikan adanya magnet kegembiraan yang mendorong masyarakat untuk datang ke pesta durian di Kiram Park tersbut. Jadi sangat jauh dari muatan politis.

“Kita ingin mengatakan bahwa pemerintah sangat memahami dalam konteks kebijakan, yang tidak melulu urusan pelayanan publik, pelayanan dasar dan infrastruktur semata. Namun juga berbentuk upaya merekatkan nuansa kebatinan Banua,” kata doktor jebolan UGM ini.

Bagi Taufik, tingginya antusiasme masyarakat datang meramaikan pesta makan durian gratis yang digagas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor alias Paman Birin ini diluar prediksi publik.

Taufik berpendapat, yang menjadi magnet bagi warga untuk datang berbondong-bondong ke Kiram Park adalah figur Paman Birin itu sendiri.

BACA JUGA : Siapkan 30 Ribu Buah Durian Gratis Untuk Masyarakat

“Dalam fikiran publik ketika datang makan durian (di Kiram Park) bisa berdekatan secara langsung dengan Paman Birin dan bahkan bisa bercengkrama dengan dengan orang nomor satu di Kalsel tersebut. Itulah magnetnya, itulah daya tariknya,” imbuhnya.

Akademisi FISIP ULM ini menjabarkan, bagi masyarakat bisa bertemu dengan orang nomor satu di Kalsel tanpa berjarak itu menjadi kebahagiaan tersendiri.

“Dengan acara makan durian ini, setidaknya pemerintah mendorong bagaimana masyarakat kita membangun keparawisataan daerah,khususnya ecotourism,” tegas Taufik. Ia beranggapan bahwa Kiram Park memiliki magnet tersendiri sebagai wadah baru ecotourism di Banua. “Jadi sebenarnya, makan durian tidak sekadar urusan makan durian dan ramai, tapi ada pesan mencintai ecotourism,” pungkas Taufik.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Almin Hatta

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.