Lanjutan Sidang Dugaan Korupsi Alkes RSUD Ulin

PENGADILAN Negeri Tipikor Banjarmasin kembali menggelar sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) di RSUD Ulin dengan terdakwa Masrani, Senin (20/1/2020).

BERDASARKAN hasil penyidikan dan dakwaan jaksa penuntut umum (JPU), telah terjadi kerugian negara dari proyek alkes di RSUD Ulin Banjarmasin senilai Rp 12,8 miliar tahun anggaran 2015 silam.

Agenda sidang masih mendengarkan keterangan para saksi yang dihadirkan oleh JPU, yakni Bungkus Subroto dan staf PT Sikma. Terdakwa Misrani didampingi kuasa hukumnya Frendy Silaban SH dan rekan dari kantor Advokat Taufik Pasaribu SH MH.

Oleh JPU, PPTK RSUD Ulin Misrani telah melanggar Pasal 2 jo Pasal 18 Undang Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dalam dakwaan primer. Sedangkan, dakwaan subsider dipasang Pasal 3 jo Pasal 18 UU Tipikor Nomor 31/1999 jo UU 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

JPU beranggapan dalam penetapan harga barang alat kesehatan yang ditetapkan tidak wajar, sehingga berdasarkan perhitungan BPKP Kalsel pada kerugian mencapai Rp 3,1 miliar lebih dari anggaran Rp 12,8 miliar.

BACA : Kasus Diskon Alkes Di RSUD Ulin Rugikan Negara Rp 3,1 Miliar Dibeber

Saksi Bungkus Subroto mengaku tidak mengetahui perihal keterlibatan terdakwa Masrani dalam pokok perkara. “Saya dihubungi seorang melalui via telepon seluler dan tidak tahu orang itu, yang dalam pembicaraan minta dukungan untuk mendapatkan penawaran hasil lelang,” kata Bungkus Subroto.

Sepengetahuannya, ada beberapa perusahaan penyedia alat kesehatan yang mengajukan penawaran ke RSUD Ulin Banjarmasin, misalnya PT Buana Jaya dan PT Sikma.

Majelis hakim Purjana SH MH menyatakan saksi Bungkus berbelit-belit dalam memberikan keterangan dan menganggap janggal keterangan yang diberikannya.

Ditanya JPU, Bungkus mengaku tidak pernah bertemu langsung dengan pihak RSUD Ulin maupun Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, tetapi hanya melalui surat penawaran harga atau barang barang alat kesehatan yang diperlukan RSUD Ulin Banjarmasin.

“PT Sikma ada tawaran memberikan diskon sebesar 5 persen dari harga,” kata Bungkus Subroto.(jejakrekam)