Perseteruan Dishub-Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Isnaini Serang Balik Ichwan

1

PERSETERUAN antara Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Muhammad Isnaini dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin Ichwan Noor Khalik, kini memasuki babak baru.

KADISHUB menuding Ketua Komisi III menyerang masalah pribadi dalam rapat di DPRD Kota Banjarmasin, sekaligus menaikkan target PAD tanpa persetujuan SKPD terkait.

Tak terima, Isnaini menganggap tudingan itu manuver Ichwan untuk membelokkan persoalan yang sebenarnya, tentang hasil temuan BPK mengenai kekurangan pembayaran pajak parkir Duta Mall. Serta adanya indikasi tambahan pungutan pajak parkir di lingkungan Duta Mall, dan segudang persoalan yang belum disikapi Dishub Kota Banjarmasin.

BACA : Konflik Dishub-Komisi III, Ichwan Akui Ada Sentimen Pribadi

“Tidak benar disangkutpautkan dengan persoalan pribadi, apalagi dengan kebencian,” tegas Isnaini kepada jejakrekam.com, Senin (13/1/2020).

Isnaini menyebut hal yang wajar jika DPRD Kota Banjarmasin meminta target pajak parkir dinaikkan, mengingat bahwa berdasarkan kajian potensi pajak parkir di mall itu melebihi target. “DPRD itu sifatnya bekerja secara kolektif kolegial. Tidak mungkin hanya saya sendiri yang menginginkan target pajak di sektor parkir dinaikkan,” ujarnya.

Isnaini memastikan kenaikkan target pajak tidak hanya di sektor pajak parkir saja, di  sejumlah sektor lainnya juga diminta untuk dinaikkan.

Ia menganggap akan terasa aneh jika Dishub malah meminta PAD tidak dinaikkan, mengingat potensi reilnya sangat besar dari apa yang diperoleh pada tahun 2019 silam.

BACA JUGA : Sering Mangkir, Komisi III DPRD Banjarmasin Ancam Panggil Paksa Kepala Dishub

Politisi Gerindra ini menuturkan, Dishub tidak menepati janji untuk menambah Tapping Box untuk memonitor pajak Parkir Duta Mall, pada 15 desember silam, sebab dalam sidak Komisi III malah tidak menemukan adanya tapping box tambahan dipasang.

Kemudian persoalan Bus Trans Banjarmasin (BRT), lanjut Isnaini, sejauh ini belum menemukan titik terang, baik dalam aspek pengadaan maupun kajiannya terutama saat beririsan dengan moda transportasi lainnya.

“Setiap kali rapat (Ichwan) tidak pernah membawa data, cuman berbicara saja, lalu bagaimana mau memaparkan data empiris, silahkan tanya anggota Komisi III lainnya,” tandas Isnaini.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Almin Hatta
1 Komentar
  1. asq majid berkata

    Benar sekali
    mengenai pengadaan bis tidak sesuai dgn kondisi kota yg jalan nya sempit dan sering macet dan juga bagaimana dgn ratusan sopir angkot yg akan kehilangan pekerjaan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.