Harun Nurasid Tiada, Parpol di HST Mulai Susun Deal Politik Baru

0

PETA politik jelang suksesi Hulu Sungai Tengah (HST) 2020, pasca meninggal dunianya mantan Bupati HST Harun Nurasid, berubah drastis. Saat ini, sejumlah parpol pengusung pun mulai merancang strategi baru.

WAKIL Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) HST, Jainuddin Bahrani mengakui peta politik pasca meninggalnya Harun Nurasid, beberapa waktu lalu, telah mengubah konstelasi suksesi 2020 mendatang.

“Istilahnya, banyak partai harus mengubah deal-deal politik yang ada sebelumnya, pasca wafatnya Pak Harun Nurasid. Saat ini, di PPP sendiri sudah ada 10 pelamar baik mengincar calon bupati maupun wakil bupati. Ada pula yang sudah menyatakan diri berpasangan seperti Saban Effendi-H Abdillah atau Habib Didil,” kata Jainuddin Bahrani jejakrekam.com, Kamis (9/1/2020).

BACA : Diizinkan Bupati HST, Abu Yazid Bustami Mantap Dampingi Faqih Jarjani

Selain Saban Effendi yang merupakan Wakil Ketua DPRD serta Ketua DPD Partai Golkar HST, dan Kepala Cabang Bank Kalsel HST Habib Didil, diungkapkan Jainuddin, ada delapan nama seperti Wabup HST Berry Nahdian Forqan, anggota DPRD Kalsel dari Nasdem H Rozanie Himawan Nugraha, Aulia Oktaviandi (putra almarhum Harun Nurasid), Yusnadi (akademi), Direktur RSUD Damanhuri Barabai dr M Asnal, Taufiqur Rahman (Wakil Ketua DPW PPP Kalsel) serta lainnya.

“Sekarang, kami masih memverifikasi berkas lamaran sembari menunggu petunjuk dari DPW PPP Kalsel dan DPP PPP untuk langkah selanjutnya,” ucap mantan Wakil Ketua DPRD HST ini.

Menurut Jainuddin, pernyataan Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha yang menawarkan berkongsi dengan Golkar dengan syarat koalisi permanen atau koalisi celup lepas, turut jadi pertimbangan partainya.

“Memang, koalisi untuk mengusung pasangan calon, tentu berbeda di setiap daerah. Seperti di Balangan, calon petahana Bupati Ansharuddin dan Wakil Ketua DPRD Balangan, Abdul Hadi juga menyatakan maju masing-masing. Namun, kami tetap mengikuti dinamika politik yang akan berkembang, termasuk jika nantinya ada kesepakatan di elite pusat, tentu akan mengubah peta politik di daerah,” papar Jainuddin.

BACA JUGA : Mantap Maju Pilkada HST 2020, Berry Lamar Beberapa Partai Politik

Menurut dia, PPP dengan tiga kursi di DPRD HST, partainya hanya membutuhkan tambahan tiga kursi guna memenuhi syarat minimal 20 persen gabungan parpol pengusung.

“Yang pasti, kami yakin sebelum Februari 2020, PPP bisa membentuk koalisi parpol untuk mengusung pasangan calon. Ini artinya, peluang semua calon yang melamar di PPP, termasuk kader partai untuk jadi calon masih terbuka,” kata Jainuddin.

Ia menegaskan dalam politik, tidak bisa pasangan calon mengklaim dapat dukungan, sebelum ada keputusan resmi dari partai. Bahkan, Jainuddin mengatakan dirinya bersama Taufiqur Rahman sebagai kader partai juga turut berpeluang.

“Kalau ada perintah dari partai, sebagai kader tentu harus siap menjalankan. Makanya, peta politik di HST masih berlangsung dinamis, sebelum nanti dibuka resmi pendaftaran pasangan calon oleh KPU, semua bakal calon masih terbuka kansnya,” imbuh Jainuddin.

BACA LAGI : PPP Tawarkan Golkar, Mau Koalisi Permanen atau Celup Lepas!

Sementara itu, Wakil Ketua DPW PKS Kalsel Mathari mengungkapkan adanya keinginan kuat dari tokoh agama dan masyarakat agar mantan Wabup HST Faqih Jarjani maju berlaga di Pilkada 2020, turut jadi pertimbangan partainya.

“Makanya, Pak Faqih Jarjani dipersilakan maju melalui jalur independen bersama Pak Abu Yazid Bustami di Pilkada HST tahun depan. Kami tak melarang, bahkan turut mendorong kader terbaik di HST untuk bertarung di suksesi 2020 mendatang,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.