100 Hari Bertugas, Sukhrowardi Bicara Blak-blakan Ke Publik

0

SEBANYAK 45 anggota DPRD Kota Banjarmasin resmi dilantik pada 9 September 2019 lalu. Salah satunya adalah Sukhrowardi.

PENDATANG baru di DPRD Kota Banjarmasin, Sukhro kerap melemparkan kritik dan menyoroti persoalan urban. Setelah 100 hari menjadi wakil rakyat, Sukhro menyampaikan kinerjanya, di Cafe Come On Go, Minggu (5/1/2020).

Sukhro menceritakan awal karirnya duduk DPRD Kota Banjarmasin tidak berjalan mulus, sebab ia merasa dijegal sesama anggota dewan.

Sukhro tak patah arang, meskipun dihalangi tetap kukuh dengan komitmennya mewarnai parlemen dengan terobosan. “Latar belakang saya sebagai seorang aktivis, saya berjuang semenjak orde baru sewaktu jadi mahasiswa, setelah reformasi seyogyanya mengisi demokrasi harus diwarnai dengan kritik dan itu merupakan tugasnya wakil rakyat,” ucap dia.

Legislator asal Partai Golkar ini menyebut terobosan awal bertugas, diantaranya disiplin dan mengefektifkan waktu sidang, sehingga legislator dan SKPD Banjarmasin serta terjun langsung melihat persoalan di lapangan bersama kolega di Komisi III DPRD Kota Banjarmasin.

“Saya diamanahkan menjadi anggota Komisi III yang membidangi infrastuktur, salah satu yang menjadi sorotan saya adalah pembangunan Jembatan Sulawesi yang terhalang ruko, banyaknya bangunan yang tidak berizin, dan persoalan perjanjian kerjasama (PKS) taman edukasi di samping Duta Mall,” beber Sukhro.

BACA : Dinilai Lemah Soal Duta Mall, KADIN Kalsel Pertanyakan Sikap Walikota Banjarmasin

Eks aktivis pers mahasiswa ini mengingatkan pengalaman masa lalu Pemkot Banjarmasin yang kerap dirugikan oleh perjanjian dengan pihak ketiga, jadi hal tersebut diharapkannya tidak terulang lagi.

“Pemkot Banjarmasin kerap kali kalah ketiga digugat ke pengadilan. Pangkal persoalannya lemahnya aspek perjanjian dengan pihak ketiga, ini yang menjadi atensi saya selama diamanahkan menjadi wakil rakyat,” kata dia.

Aspek anggaran, tambahnya, perlu diwujudkan berbasis pro rakyat, sehingga anggaran bisa lebih tepat sasaran dan akselerasi pembangunan bisa tercapai.

BACA JUGA : Mengapa Banjarmasin Sering Terendam? Ini Analisis Ketua LPJK Kalsel

Ketua Forwadek Banjarmasin Bambang Santoso mengatakan, langkah Sukhrowardi mengkomunikasikan kerja-kerja legislatifnya kepada masyarakat perlu dicontoh anggota DPRD Kota Banjarmasin lainnya.

Ia mengatakan selama 15 tahun menjadi wartawan desk DPRD Kota Banjarmasin hal serupa amat jarang dilakukan oleh anggota DPRD.

“Hal baik ini harus bisa menjadi tradisi yang patut dilakukan oleh anggota DPRD kota Banjarmasin lainnya agar masyarakat mengetahui hasil-hasil kerjanya,” ujar Bambang.

Sementara, Anang Rosadi Adenansi mewanti-wanti agar Sukhrowardi tidak panas di awal karir politik, namun lembek di tengah dan di akhir masa jabatan.

“Normalnya awal dilantik darah aktivis masih mengalir, namun karena gencarnya godaan bisa saja melunturkan idealism. Semoga sahabat saya ini, bisa tahan godaan,” kata Anang.

Ia menceritakan pengalamannya selama duduk di DPRD Kalsel yang dikucilkan sesama anggota legislative. Anang menyebut pengalamannya bisa menjadi pelajaran dalam menjalankan amanah rakyat.

BACA JUGA : Lama Mengendap, Akhirnya Perda Narkoba Banjarmasin Disahkan

Pengamat tata kota Subhan Syarief menganggap persoalan Kota Banjarmasin sudah sangat kronis, sebab dibangun tanpa perencanaan yang matang.

“Ambil contoh Pembangunan Duta Mall yang tanpa mengantongi izin dan melanggar RTRW kota. Ini harus menjadi atensi Pak Sukhrowardi,” kata Subhan.

Ia menyarankan anggota dewan perlu menyediakan forum bagi kelompok yang peduli kota agar bisa merembugkan dan memberikan solusi atas persoalan kota. “Undang kawan-kawan kemudian kita berdiskusi dan hasilnya akan disampaikan ke Pemkot Banjarmasin. Banyak persoalan sekaligus solusi yang bisa membenahi Kota kita ini,” pungkas Subhan.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.