Mengembalikan Jati Diri Kota Banjarmasin, Mampukah? (1)

0

Oleh : Subhan Syarief

VISI utama yang disampaikan ketika mencoba mendaftar sebagai bakal calon Walikota Banjarmasin 2020- 2025 adalah ingin menjadikan Kota Banjarmasin sebagai Kota yang berjati diri, produktif dan berkelanjutan.

TENTU saja, visi ini perlu diungkap alasan apa sebenarnya yang mau dikedepankan dengan visi tersebut. Apakah dengan visi tersebut sudah dapat mengambarkan atau sesuai dengan kondisi karakteriistik Kota Banjarmasin ataukah visi tersebut bertentangan dan tidak sejalan dengan berbagai hal yang ada di Kota Banjarmasin. Sebuah kota yang berjuluk  Kota Seribu Sungai ini.

Ya, untuk menguak hal tersebut maka cobalah menelusuri sekilas sejarah daripada perjalanan Kota Banjarmasin. Terutama dari segi yang kekhasan atau kemenonjolan yang dimiliki ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini.

Visi berjati diri adalah visi yang dicoba untuk diungkap terlebih dahulu ke permukaan. Seperti apa berjati dirinya Kota Banjarmasin tentu cukup menarik untuk dijabarkan. Walaupun masih secara global dan ringkas.

BACA : Disengaja atau Tidak Disengaja, Pasar Terapung Kuin Kian Dilupakan Eksistensinya

Kata jati diri berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bisa diartikan sebuah ciri-ciri, gambaran, atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda. Bisa pula berarti identitas, inti, jiwa, semangat, dan daya gerak dari dalam atau spiritualitas.

Sedangkan menurut sebagian para ahli, jati diri juga ditafsirkan sebagai sesuatu yang menggambarkan secara esensial tentang seseorang seperti karakter, sifat, watak, kepribadian dan moralnya.

Dari pengertian tersebut, bila ini dikaitkan dengan hal jati diri sebuah kota tentu akan menjadi menarik. Jadi dalam hal ini, jati diri kota bisa saja dilihat dari tampilan visual, gambaran atau ciri-ciri fisik yang terpampang atau bisa terlihat dari tampilan kota tersebut. Atau bisa juga jati diri kota ini muncul akibat dari manisfestasi karakter, identitas non fisik yang memancar ke permukaan. Misalnya, melalui adat istiadat, budaya dan peradaban yang hadir mewarnai tampilan pada kota tersebut.

Lalu, bagaimana dengan jati diri Kota Banjarmasin sendiri ? Untuk menggali jati diri dari Kota Banjarmasin, maka langkah praktis yang bisa dilakukan adalah dicoba melalui penelusuran terhadap perjalanan bahari dari kota ini. Atau bisa melalui sejarah asal muasal terjadinya Kota Banjarmasin.

BACA JUGA : Jadi Bandar, Umur Pasar Terapung Muara Kuin Setua Kesultanan Banjar

Sejarah Kota Banjarmasin cukup menarik untuk diungkap. Umumnya sejarah kota ini selalu banyak dikaitkan dengan sejarah berdirinya Kerajaan Banjar di era ketika Sultan Suriansyah sebagai pemegang mandat Raja Banjar yang pertama. Kerajaan Banjar adalah sebuah dinasti baru yang berkuasa di Kalimantan utamanya di daerah wilayah Kalimantan Selatan, Tengah dan sebagian di Kalimantan Timur. Kerajaan Banjar ini adalah kerajaan yang menggantikan kebesaran Kerajaan Negara Daha.

Memang bila melihat data yang ada, Kota Banjarmasin sangat jarang di telusuri melalui pengamatan terhadap perjalanan pertumbuhan wujud fisiknya. Secara sekilas ada terungkap asal muasal kenapa kota ini menjadi bernama Banjarmasin. Konon Banjarmasin dulunya bernama Banjarmasih, diceritakan lebih dalam  Banjarmasih adalah nama kampung yang dihuni suku Melayu.

BACA JUGA : Diawali Orang Bugis, Tajau Kuin Pernah Menembus Pasar Seni Bali

Kampung ini terletak di bagian utara muara Sungai Kuin, yaitu kawasan Kelurahan Kuin Utara dan Alalak Selatan saat ini. Kampung Banjarmasih terbentuk oleh lima aliran sungai kecil, yaitu Sungai Sipandai, sungai Sigaling, Sungai Keramat, Sungai Jagabaya dan Sungai Pangeran yang semuanya bertemu membentuk sebuah danau.

Adapun dari segi kondisi geografis Kota Banjarmasih juga sangat unik dan menarik kota ini dasarnya hampir semua berada di atas area rawa dengan karakter pasang surutnya. Kemudian kota ini juga di kelilingi dan dibelah berbagai sungai yang semakin mempertegas bahwa sungai atau air sangat erat dengan kehidupan Kota Banjarmasih.(jejakrekam/bersambung)

Penulis adalah Ketua LPJK Kalimantan Selatan

Arsitek Senior di Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalsel

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.