Dukung Revolusi Hijau, Gubernur Resmikan Persemaian Permanen

0

Persemaian Permanen yang berada Di Banjarbaru merupakan salah satu bentuk fasilitasi pemerintah c.q Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam membantu menyediakan bibit tanaman hutan bagi masyarakat umum, instansi pemerintah, lembaga pendidikan atau pihak lainnya yang ingin berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.

BIBIT-bibit yang disediakan nantinya akan ditanam, baik di areal fasilitas umum dan fasilitas sosial, sekolah, tempat peribadatan, dan lain sebagainya sehingga dapat mendukung Revolusi Hijau di Kalsel.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat meresmikan Persemaian Permanen, Kamis (12/12/2019) yang di kelola oleh Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Barito, yang berada di Jalan Sungai Salak Batu Besi Landasan Ulin Timur Kota Banjarbaru.

BACA: Setara Yogyakarta Dan Jakarta, Bagaimana Nasib Seni Rupa Kalsel Kini Dan Nanti

“Dengan adanya persemaian permanen ini, disamping sebagai revolusi hijau, kita juga akan menghijaukan kembali hutan yang telah gundul , sehingga hutan kita kembali hijau demi generasi kita yang akan datang,” ucap Sahbirin Noor.  

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Barito , Zainal Arifin mengatakan saat ini pihaknya memiliki tiga lokasi persemaian yang berada di HSS, Kotabaru dan  Banjarbaru. “Untuk persemaian di Banjarbaru ini jumlahnya sebanyak 1 juta batang pertahun sedangkan dari ketiga lokasi itu jumlah keseluruhanyanya 2,5 juta batang pertahun,” ucapnya.

Menurut dia, persemaian permanen ini ada 40 ribu setiap tahunnya di bagikan kepada masyarakat secara gratis dari bermacam bibit, ada jenis sengon, mahoni, bambu , jati dan lain-lain. Lebih lanjut, Zainal menyatakan bahwa seluruh bibit yang dihasilkan di persemaian permanen tersebut difokuskan untuk kegiatan penelitian dan juga untuk kebutuhan atau dikembalikan ke masyarakat.

BACA JUGA: Komisi III DPRD Desak Kerjasama Taman Edukasi Baiman Dievaluasi

Sedangkan Kepala Dinas Kehutan Kalsel Hanif Nurforkan Rofiq  mengatakan pada tahun 2017 lahan kritis di kalsel mencapai 511 hektar. Namun saat ini yang sudah dihijaukan sudah seluas 50 hektar dan ini terus dipelihara.

“Pada tahun kedua, akan kita targetkan sebanyak 32 ribu hektar, kami optimis akan tercapai  sebab  ditopang oleh persemaian permanen milik BPDASHL Barito. Selain itu kita juga memiliki persemaian di 13 Kabupaten kota,” ucapnya.

Menurut dia, dengan banyaknya memiliki persemaian yang dibangun tentu untuk mendukung  masyarakat dalam melestarikan sumber daya lahan dan penyediaan kayu masyarakat secara berkesinambungan, serta secara cuma cuma.  “Cara mendapatkan bibit cukup mengajukan permohonan atau mengisi formulir yang ditujukan kepada Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Barito,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.