PCTL Tak Berfungsi di Jalan Samudera, Warga Lebih Nyaman Dibantu Pak Ogah

0

SUDAH dipasang fasilitas pedestrian crossing traffic light (PCTL) atau tanda lampu bagi pejalan kaki di kawasan zebra cross Jalan Pangeran Samudera, menghubungkan kawasan Pasar Cempaka dan Masjid Noor Banjarmasin, ternyata tak efektif.

PADAHAL di kawasan pusat kota ini terbilang sangat padat arus lalu lintasnya, terutama pada pagi hingga menjelang sore hari, aktivitas penyeberang jalan begitu tinggi.

Sayangnya, justru PCTL yang dipasang Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin justru tidak efektif digunakan warga untu menyeberang jalan. Di Banjarmasin sendiri, ada tiga titik pemasangan PCL, selain di Jalan Pangeran Samudera, juga dipasang di kawasan Jalan Hasanuddin HM dan Jalan Jenderal Sudirman, depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin.

Terbukti, justru warga yang ingin menyeberang lebih memilih menggunakan jasa relawan pengatur lalu lintas yang kerap disebut Pak Ogah ini.

BACA : Jamin Hak Penyeberang Jalan, PCTL Segera Dipasang Di Jalan Samudera Dan Hasanuddin

Ini lantaran, PCTL yang terpasang di depan Masjid Noor Banjarmasin dan kawasan Pasar Cempaka tidak berfungsi. Akhirnya, jasa Farhan, relawan penyeberang jalan sekaligus pengatur lalu lintas lebih dipilih warga untuk menyeberang jalan di tengah padatnya arus lalu lintas.

“Biasanya yang ingin menyeberang jalan ini kebanyakan para jamaah Masjid Noor. Terutama, para pedagang dan pengunjung, usai shalat pasti akan melewati zebra cross. Namun, karena PCTL tak berfungsi, ya terpaksa jasa saya yang dipakai,” ucap Farhan kepada jejakrekam.com, Rabu (11/12/2019).

Pria yang sudah berumur kepala enam ini mengaku tak mematok tarif untuk jasa penyeberangan jalan. Para pengguna bisa memberi seikhlasnya.

“Ya, terkadang ada yang memberi nasi kotak. Kalau uang hanya recehan,” katanya terkekeh.

Menurut dia, jika nantinya PCTL itu berfungsi juga bukan masalah bagi dirinya. Bagi Farhan, untuk mengawal para pengguna jalan menyeberang merupakan pekerjaan yang dilakoni secara sukarela. “Tidak ada unsur paksaan, kalau ingin dikawal, ya saya kawal. Kalau tidak, juga tidak apa-apa,” kata Farhan.

BACA JUGA : Rampas Trotoar, Banjarmasin Tak Ramah bagi Pejalan Kaki

Sementara itu, pedagang konveksi Pasar Cempaka, Hj Ramlah mengaku lebih akrab dengan jasa yang ditawarkan Farhan, dibandingkan harus menekan tombol yang ada di tiang PCTL.

“Kalau saya mau menyeberang untuk shalat Zuhur dan Ashar, tinggal panggil Pak Farhan. Seumur saya, tentu takut menyeberang jalan dengan padatnya lalu lintas di kawasan ini,” kata Ramlah.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.