Ratusan Atlet dan 5 Negara Ramaikan Jukung Festival

0

SEKITAR 900 peserta berlaga dalam Jukung Festival dan pertandingan Eksebisi Perahu Naga Internasinal 2019 yang dilaksanakan Pemkot Banjarmasin, Sabtu (6/12/2019).

MEREKA berasal dari 80 kontingen mengikuti lomba jukung tradisional, dimana masing-masing kontingennya terdiri dari 6 peserta, sehingga total untuk peserta lomba jukung tradisional diikuti 480 atlet.

Kemudian, terdapat juga 30 kontingen untuk lomba perahu naga, satu kontingennya terdiri dari 14 orang peserta, jadi total peserta untuk lomba perahu naga 420 atlet.

Menariknya, selain dilihat oleh para kepala daerah se Kalsel, kegiatan tersebut juga dihadiri partisipan dari beberapa negara seperti, Portugal, China, Italia, Ceko, dan Rumania.

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina berharap seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Sungai Martapura depan Menara Pandang Kota Banjarmasin itu nantinya dapat melahirkan atlet-atlet dayung yang handal yang bisa membawa harum nama Kota Banjarmasin dan Provinsi Kalsel.

BACA : Lestarikan Budaya Sungai, Puluhan Jukung Hias Ramaikan Festival Tanglong

“Mudah-mudahan dalam rangkaian Festival Jukung 2019 yang dilaksanakan kedua kalinya ini berlangsung lancar dan melahirkan atlet-atlet terbaik, baik dari PODSI ataupun dari dayung dari Kalimantan Selatan,” harapnya.

Kadispora Taufik Rifani dalam laporannya menargetkan dalam waktu 3 sampai 5 tahun mendatang jukung festival akan dijadikan agenda wisata olahraga nasional maupun internasional, hal ini dikarenakan jukung festival satu-satunya event wisata sekaligus olahraga tradisional yang menjadi simpul budaya sungai dunia.

“Adapun misi dalam kegiatan ini adalah membuat event tahunan ini memiliki nilai unik sebagai sport tourism sekaligus juga cultural tourism, kemudian visinya adalah menuju Banjarmasin sebagai pusat perhatian tentang peradaban dan budaya sungai dunia, karena kita dari dulu terkenal dengan julukan kota seribu sungai,” jelasnya.

Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut, katanya lagi, memasyarakatkan olahraga tradisional jukung, sekaligus juga perahu naga di banua, kemudian menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata reguler sport tourism, dan menjadi ajang peningkatan persahabatan, perdamaian serta kerjasama antar kabupaten, provinsi, negara serumpun, nasional melalui media kebudayaan sungai, dan memperkenalkan budaya Banjarmasin pada dunia sebagai budaya sungai yang adiluruh, serta menjadikan Banjarmasin pusat perhatian dan pusat studi tentang budaya sungai seluruh dunia.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.