Ada Jual Beli Kamar di RSUD Ulin?

0

DALAM rapat dengar pendapat dengan jajaran manajemen RSUD Ulin, Komisi IV DPRD Kalsel mempertanyakan adanya isu jual beli kamar bagi pasien rawat inap.

MODUSNYA, saat pasien ingin rawat inap, maka kamar yang ada di rumah sakit milik Pemprov Kalsel ini dinyatakan penuh. Namun, jika pasien atau keluarga pasien bersedia memberi imbalan sejumlah uang, maka kamar yang diinginkan pun tersedia. “Dugaan praktek-praktek jual beli kamar ini masih berlaku,” ujar Ketua Komisi IV HM Lutfi Saifuddin, Senin (2/12/2019).

Menurutnya, informasi jual beli kamar di RSUD Ulin marak beredar di masyarakat. Korbannya tidak hanya masyarakat umum, anggota dewan juga mengalami.

“Saat ada keluarga kita masuk rumah sakit, kamar dinyatakan penuh. Tapi setelah membayar sejumlah uang, antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu, maka kamar pun tersedia,” beber Lutfi.

Adanya praktek dugaan jual beli kamar di rumah sakit ini jelas sangat merugikan para pasien yang rawat inap. “Ini diduga dilakukan oleh oknum, kami minta pihak rumah sakit lebih tegas terhadap oknum ini, kalau perlu sampai pemecatan,” tegad politisi Gerindra ini.

Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr Suciati menyatakan jika ada praktek jual beli kamar di rumah sakit yang dipimpinnya, maka itu dilakukan makelar bukan karyawan rumah sakit.

Sebab, pihaknya tak punya niat memperjualbelikan kamar di rumah sakit kepada para pasien. Ia mensinyalir ulah tak bertanggungjawab ini dilakukan para makelar yang tidak ada kerjaan, tapi turut ‘nimbrung’ di rumah sakit untuk mencari keuntungan.

“Jika terbukti maka harus ditindak oleh pihak kepolisian. Begitu pula jika ada orang dalam yang terlibat, maka akan diberikan sanksi, berupa teguran pertama, kedua, dan ketiga,” katanya.

Suciati menjelaskan, jika selama ini kesannya kamar selalu penuh, itu ada kemungkinan kurang aktifnya petugas memberikan informasi kalau sebenarnya kamar yang tadinya ditempati oleh pasien, ternyata pasiennya sudah keluar dari kamar tersebut.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.