Ratusan Pemulung Mengais Rezeki di TPA Basirih

0

RATUSAN pemulung menggantungkan hidupnya dengan keberadaan sampah di TPA Basirih, Banjarmasin.

SALAH satunya adalah Sarbani (45 tahun). Ia menjadi pemulung sudah sekitar 20 tahun. “Dulu sempat bekerja di perusahaan kayu lapis. Karena tutup akibat krisis moneter, saya berhenti. Setelah itu mulai menjadi pemulung,” katanya kepada jejakrekam.com, Sabtu (23/11/2019).

Diungkapkannya, ada sekitar 200 orang yang mengais rezeki di kawasan TPA Basirih.

Ditambahkan Fitri (35 tahun). Ia sudah sekitar tiga tahun menjadi pemulung di TPA Basirih. “Pendapatan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per hari. Karenanya, banyak yang memilih menjadi pemulung di TPA Basirih,” katanya.

Selain orang tua, ada pula terlihat anak-anak yang turut menjadi pemulung dengan alasan membantu orang tuanya.

Korlap TPA Basirih Rustamengakui ada sekitar 300 kubik/tonase sampah dibuang ke TPA Basirih. “Lahan penampungan sampah sekitar 20 hektare. Kalau jumlah keseluruhan sekitar 39 hektare termasuk bangunan kantor,” kata Rustam.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.