Ada Sekitar 800 Ojol Beredar di Banjarmasin, Persaingan Makin Ketat

0

PERSAINGAN jasa transportasi berbasis online makin ketat. Apalagi, saat ini di Banjarmasin telah banyak operator penyedia angkutan sepeda motor atau ojek baik berskala nasional dan lokal bersaing merebut pasar.

HASILNYA, buah manis yang dulu ketika ojek online masih boming, tak lagi terulang di Banjarmasin. Kondisi ini dikeluhkan sejumlah pengendara ojek dalam jaringan (daring) dari berbagai provider aplikasi moda transportasi murah ini.

Beberapa wadah mangkal driver ojek online (ojol) tampak sepi seperti terlihat di kawasan Simpang Sudimampir, Banjarmasin, beberapa pengendara tampak menunggu orderan dari penumpang, baik diantar ke tujuan atau sekadar memesan makanan atau minuman.

BACA : Ojek Pangkalan Ingin Bersaing Sehat dengan Ojek Online

“Ya, persaingan ojol sekarang sudah tinggi di Banjarmasin. Yang beredar di jalanan Banjarmasin sudah tak terhitung dari berbagai provider, baik pendatang lawas maupun yang baru,” ucap Iwan kepada jejakrekam.com, Senin (18/11/2019).

Menurut dia, ketika ojol sangat menggiurkan dengan uang yang didapat dari jasa pengantaran orang atau barang, dirinya pun memilih berhenti menjadi penjaga toko.

Bermodal sepeda motor terbaru, Iwan pun mendaftarkan diri menjadi pengendara ojol. Sekarang, Iwan mengatakan sudah tak secerah dulu karena persaingan antar ojol sendiri sudah ketat, belum ditambah lagi dengan angkutan konvensional.

“Ya, hampir setahun ini saya menggeluti profesi ojol. Ya, dari segi penghasilan, cukup lumayan, namun tidak berlebihan seperti dulu,” cerita Iwan.

Ia memperkirakan saat ini, ada sekitar 800 pengendara ojol yang beredar di jalanan Banjarmasin. Ini belum termasuk, pengendara yang tergabung dalam ojol aplikasi lokal.

“Bahkan, ojol dari luar Kota Banjarmasin juga berebut pasar ini. Memang, sangat berpengaruh terhadap pendapatan driver,” kata Iwan.

BACA JUGA : Dishub-DPRD Kalsel Minta Masalah Sopir-Operator Taksi Online Selesaikan di Internal

Senada Iwan, rekannya Junaidi mengungkapkan terkadang dalam sehari hanya bisa dapat Rp 50 ribu. Paling banter, jika banyak orderan bisa Rp 150 ribu. Namun, terkadang sepi.

“Sekarang, orderan ojol makin sepi. Ya, karena persaingan antar ojol juga ketat, ditambah lagi taksi online juga menawarkan harga yang lebih murah,” kata Junaidi.

Ia berharap agar perekonomian Banjarmasin kian tumbuh, sehingga tingkat kebutuhan akan transportasi yang cepat dan murah mampu menjawabnya. “Ojol memang tak seramai dulu,” keluhnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2019/11/18/ada-sekitar-800-ojol-beredar-di-banjarmasin-persaingan-makin-ketat/,ojek online banjarmasin
Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.