Halaqah Kebangsaan di Ponpes Darussalam Martapura

0

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerjasama dengan PWNU Kalimantan Selatan dan Pondok Pesantren Darussalam menggelar Penguatan Nilai Kebangsaan (PENA Bangsa) di Ponpes Darussalam, Martapura, Kamis (14/11/2019).

HALAQAH Kebangsaan ini dihadiri Ketua Umum Yayasan Darussalam HM Husin, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam yang diwakili oleh KH Fadlan Asyari, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov Kalimantan Selatan Syamsir Rahman.

Hadir pula santri Pondok Pesantren Darussalam, pelajar sekolah Darussalam, para mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Darussalam, serta undangan.

Halaqah kebangsaan ini dilaksanakan dari 13-16 November 2019. Kegiatan lainnya yaitu lomba esai kebangsaan serta pameran kesejarahan.

BACA :Guru Tuha Ponpes Darussalam, Pejuang Gerilya dan Pendiri NU di Kalimantan

Ketua Umum Yayasan Darussalam HM Husin bersyukur atas kegiatan PENA Bangsa yang digelar di Ponpes Darussalam. Hal yang menurutnya luarbiasa adalah pameran sejarah yang mengisahkan tentang Syekh M Arsyad Al Banjari.

“Kami akan melaksanakan pameran sejarah, khususnya sejarah dari Kalimantan Selatan. Nilai nilai sejarah akan dipamerkan para santri, termasuk juga tulisan tangan Alquran dan kitab keagamaan dengan bahasa Arab Melayu,” jelas Husin.

BACA JUGA : Perkenalkan Banjarmasin, Ruslan Kendarai Mercedes Benz 1995 ke Brunei Darussalam

Kasi sumber sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tirmidzi mengatakan, PENA Bangsa ini merupakan yang kelima digelar, dan penutup dari lima wilayah yang dipilih sebagai lokasi Halaqah. “PENA Bangsa bertujuan membuka wawasan kebangsaan dan memperkokoh persatuan bangsa,” katanya.

Menurut Tirmidzi, tema Halaqah Kebangsaan tahun ini, yakni Pesantren dan Nilai Kebangsaan, Merawat Ingatan Sejarah untuk Memperkokoh Keindonesiaan. Untuk itu para santri, pelajar, serta mahasiswa diharapkan bisa mendapatkan wawasan kebangsaan, wawasan sejarah Kalimantan Selatan yang berdiri dengan bantuan para ulama.

“Kita ingin merawat ingatan mengenai sejarah itu, seraya memperkokoh bangsa,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.