Sukses di Usia Muda, Ini Kiat Mardani H Maming Mengarungi Bisnis

0

DI USIA tergolong masih muda, Mardani H Maming bisa dikatakan berada di puncak kesuksesan. Memulai bisnis dari nol hingga besar dengan lini usaha lintas sektor. Dari seorang anggota DPRD Tanah Bumbu pada 2009, setahun kemudian ia terpilih menjabat Bupati Tanah Bumbu. Hingga tercatat, sebagai bupati termuda dalam usia 29 tahun, ketika dilantik.

MARDANI merupakan CEO PT Batulicin 69 dan PT Maming 69, perusahaan holding yang membawahi 35 entitas anak bisnis mulai dari perusahaan pertambangan mineral, pengawasan alat berat, pelabuhan, perkebunan hingga properti. Puluhan perusahaan Mardani mampu memperkerjakan ribuan karyawan.

Namun tak banyak orang yang tahu bahwa kesuksesan Mardani karena kegemarannya ‘menyontek’. Tapi, dalam konotasi positif mencontek untuk meniru ilmu pebisnis yang telah berhasil dalam bidang usahanya, kemudian mengembangkannya.

BACA : Endang Kesumayadi Dukung Mardani Jadi Ketua HIPMI Pusat

“Dulu saya menyontek beberapa teman dan nilai saya jadi lebih tinggi. Tapi itu jangan ditiru. Tirulah bisnis-bisnis yang sempurna,” beber Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pusat itu saat Ngopi Bareng di Cafe Rumah Cafe Panasdalam Banjarmasin, Senin (4/11/2019) malam.

Ketua DPD PDIP Tanbu ini menyebut istilah ATM amati, tiru dan modifikasi, dalam berbisnis agar lebih unggul ketimbang kompetitor di lini bisnis yang serupa.

“Contoh bisnis sukses seperti Krisna Bali. Ikuti bisnisnya, lalu pelajari biografi pendiri-nya untuk mengetahui seluk beluk dalam berbisnis. Nah, dari sini, kita bisa mengetahui rahasia berbisnisnya,” papar dia.

Tak sekadar meniru, seorang pebisnis disarankan Mardan,  juga harus mampu memodifikasi hasil pengamatannya tadi, agar sesuai dengan pangsa pasar. “Kalau mau sukses tinggal modifikasi sesuai kebutuhan di Kalsel, sehingga bisa jadi Krisna-nya Kalsel,” tuturnya.

BACA JUGA : Tiga Pilar PDIP Diperkuat. Hasto : Kader Banteng Harus Jadi Kepala Daerah

Dalam dialog bersama sejumlah pengusaha lokal, Mardani juga mengakui tidak melulu menempuh jalan mulus. Sejumlah kegagalan pun pernah ia hadapi dalam menjalani sebuah bisnis. “Saya juga dulu pernah gagal, Tantangan pengusaha bukan dari kegagalan, tetapi bagaimana memecahkan masalah itu,” kata Mardani.

Menjawab beberapa pertanyaan pengusaha lokal yang mengeluhkan kendala dalam berbisnis, Mardani pun menawarkan diri. Khususnya, membantu memasarkan produk mereka kepada para pengusaha muda lainnya. “Saya akan bantu untuk menawarkan produk itu kepada anggota Hipmi,” ujarnya.

Kepada para peserta, dia berpesan agar jangan terlena pada nilai uang saja. Namun, menurutnya kesuksesan sudah menjadi garis tangan Tuhan. “Kaya jangan dicari, yang penting sejahtera. Mampu menyekolahkan anak, mengobati mereka ketika sakit,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.