Partai Politik Dikuasai Kalangan Terbatas, Tidak Lagi Terbuka

0

MENJADI narasumber di Palindangan Noorhalis di Pro 1 RRI Banjarmasin, budayawan dan juga pengamat demokrasi Hajriansyah, mengatakan bahwa untuk dapat meningkatkan kualitas demokrasi, harus membangun kesetaraan dalam politik. Sekarang ini kesetaraan makin melemah. Partai politik dikuasai oleh lingkaran yang terbatas, tidak lagi bersifat terbuka.

PROSEDURNYA, beber Hajriansyah, memang terus membaik, namun tidak mampu memunculkan orang-orang berani. Ada rasa takut. Tidak berani. Kalau kemudian tanggung, khawatir mengecewakan. Daripada tanggung, lebih baik tidak ikut sekalian.

“Memang serba salah. ikut kompetesi, tapi tanggung. Tidak ikut, tidak ada alternatif bagi masyarakat. Kita rindu partisipasi yang sangat tinggi seperti tahun 1998. Dimana orang haus akan perubahan dan melakukan banyak upaya mendorong perubahan,” kata Hajriansyah.

Pendengar Palindangan Noorhalis, memberikan tanggapannya.Azhar di Banjarmasin, mengatakan untuk meningkatkan kualitas demokrasi, harus banyak yang dibenahi. Bukan hanya regulasi, namun juga partai politik. Termasuk berbagai institusi yang menanganinya.

Suryani Hair di Kelayan, waktu Lemilu 2004, demokrasi sudah agak membaik. Pemilu 2009, kembali memburuk. Trennya sekarang terus memburuk. “Kalau kita tidak mampu masuk gelanggang politik, maka tentu bisa melalui jalan lain, atau peran lain dalam memajukan demokrasi. Misalnya dengan terus menyuarakan hak-hak masyarakat kepada pemerintah, itu juga bagian dari membangun demokrasi,” katanya.

Secara normatif, kata Hajriansyah, bila ingin meningkatkan kualitas demokrasi, kenali calon yang kita pilih. Lihat jejak rekamnya. Tentukan pilihan dengan benar dan penuh kesadaran.

“Para tokoh agama juga harus ambil bagian dalam pendidikan politik. Mengambil tanggungjawab, bahwa memilih pemimpin yang baik itu bagian dari kewajiban umat yang berakal. Masyarakat berhak mendapatkan pemimpin yang lebih baik, karena itu harus berani menilai ulang dan menentukan pilihan,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.