Model Pemimpin yang Layak untuk Daerah Penyangga IKN (2-Habis)

Oleh : Subhan Syarief

0

DAMPAK berganda (multiplier effect) dari ibukota negara (IKN) bagi daerah penyangga (Kalsel) tidak berjangka pendek tapi berjangka panjang. Ini karena pembangunan dan pertumbuhan dari semua sektor pada IKN ini akan selalu berkelanjutan.

TERUTAMA pada 10 tahun pertama 2020 – 2030 berkutat pada infstruktur utama IKN. Berikutnya, 10 tahun kedua dan ketiga 2030 – 2050 akan membangun infrastruktur penunjang atau sektor swasta dan daerah penyangga.

Dalam hal ini, pada dasarnya, ada potensi besar yang harusnya bisa di manfaatkan untuk memicu Kalsel ke depan. Tentu, bisa dijadikan patokan dalam pemetaan arah baru Kalsel sebagai salah satu kawasan daerah penyangga IKN.

Pertanyannya bagaimana cara memanfatkan IKN agar memberi nilai tambah bagi Kalsel? Sebagai salah satu daerah penyangga IKN semestinya mampu membuat konsep reposisi dan merubah arah kebijakan pembangunan Kalsel ke depan, hampir semua sektor. Inilah mengapa RPJM dan RPJP perlu dilakukan penyesuaian.

BACA : Model Pemimpin Yang Layak Untuk Daerah Penyangga IKN (1)

Berkenaan dengan kualitas dan kuantitas sumber daya (SDM dan SDA dan mungkin finansial) yang dimiliki Kalsel wajib bisa d manfaatkan dan dioptimalkan dalam pemenuhan kebutuhan pembangunan atau pengelolaan opras IKN.

Dengan begitu, sepatutnya sedini mungkin arah kebijakan Pemprov Kalsel sudah mulai melakukan pemetaan tentang kondisi riil yang dimiliki. Kemudian, melakukan langkah pembenahan dan penguatan terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya tersebut (terutama yang paling awal terkait dengan penyedian/pembangunan infrastruktur fisik.

Penentuan visi Kalsel ke depan tergantung dan ditentukan oleh keakuratan atau kejelian dalam memetakan berbagai potensi ataupun kebutuhan pertumbuhan dan permasalahan yang bakal muncul mengiringi IKN tersebut.

Misalnya, dalam kebutuhan rantai pasok SDM dan rantai pasok material bangunan juga kebutuhan operasional IKN ke depan terutama juga kesinambungan pasokan bahan kebutuhan dasar sandang, pangan dan papan.

BACA JUGA :  Terdampak Ibukota Negara Baru, Kalsel Harus Segera Ubah RPJMD

Kalsel sebagai daerah penyangga IKN perlu membuat roadmap baru, hal berbagai potensi yang dimiliki dan bisa dikembangkan (pemetaan) untuk mendukung Kalsel menjadi pemasok utama dalam pemenuhan berbagai kebutuhan IKN ke depan.

Terutama, pemenuhan kebutuhan di sektor SDM, sandang, pangan dan papan. Karena sektor ini pasti akan selalu dibutuhkan dalam menjalankan operasional sebuah kota atau IKN.

Visi Kepemimpinan Daerah Penyangga ke Depan

Berdasar hal itu, model kepemimpinan di Kalsel sebagai daerah penyangga IKN ke depan adalah harus figur yang mampu berakselerasi, memiliki kreativitas dan mampu membaca kondisi terutama mampu menarik manfaat dari dampak berganda IKN.

Aspek penyedian bahan baku sumber daya hidup manusia seperti sandang, pangan dan papan bisa secepatnya dijadikan fokus utama dalam pengembangan Kalsel ke depan. Di sini, gerakan Revolusi Hijau yang sudah dicanangkan Pemprov Kalsel harus bisa semakin diperkuat dan difokuskan kearah penguatan di sektor pertanian, perkebunan dan hutan produktif atau penghasil kayu olahan.

BACA LAGI : Jadi Daerah Penyangga Ibukota Negara, Kalsel Bakal Tersentuh Perubahan

Ini catatan pentingnya, di antara calon atau tokoh yang akan berlaga di Pilkada Kalsel 2020, figur mana yang sesuai format atau model kepemimpinan yang diharapkan bisa mengemban dan menjalankan visi-misi Kalsel dalam menangkap dan memanfaatkan peluang IKN, ketika nanti dibangun di Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utama dan Kutai Kertanegara.(jejakrekam)

Penulis adalah Ketua LPJK Provinsi Kalsel

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.