Harus Ada Mafia Banjar 3, Walikota Ibnu : Saya Acungkan Cap Jempol!

0

DUA kali tayang sore dan malam hari, animo masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya untuk menonton film garapan para sineas lokal berjudul Mafia Banjar 2 di Hotel Blue Atlantic International, Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin, Sabtu (2/11/2019) sore.

ADEGAN seru dan penuh intrik, layaknya film garapan Hollywood, film laga berlatar belakang premanisme di bisnis hitam batubara dan narkotika, cukup menyedot perhatian penonton.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina pun turut menyaksikan film berdurasi 1,5 jam kelanjutan dari film sebelumnya sekuel Mafia Banjar yang tayang di kanal berbagi video Youtube.

Film action yang disutradai Fin Lee Neo, mengisahkan Ipunk, tokoh utama dalam film seorang bekas pembunuh bayaran yang ingin hijrah, namun kembali ke lembah hitam. Ketiak dia bertemu seteru lamanya, Haji Salim dan Razy yang menuntut balas atas kematian adiknya. Adegan laga dan dialog dalam bahasa Banjar cukup menegangkan saat ditonton di hotel berbintang itu.

BACA : Berlatar Dunia Hitam Tambang, Sobekan Tiket Mafia Banjar 2 Bermanfaat

Sutradara sekaligus penulis film Mafia Banjar 2, Fin Lee Neo yang juga menjadi tokoh utama bernama Ipunk, mengakui film laga ini sebenarnya sudah lama digarap beberapa tahun lalu.

“Ya, karena faktor teknis, maka baru kami dilanjutkan tahun 2019, dan bisa tayang sekarang,” ucap Fin Lee Neo kepada awak media, Sabtu (2/11/2019).

Ia mengungkapkan lokasi syuting berada di Banjarmasin, terutama di kawasan pasar, pelabuhan dan lainnya dengan proses editing dan lainnya laiknya film yang ditayangkan di bioskop.

Walikota Ibnu Sina pun mengapresiasi sebuah kreasi anak muda Banua. “Saya acungkan cap jempol, apalagi settingnya tadi semua tentang Kota Banjarmasin. Film ini bagi saya tidak ada kritik,” ucap mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini.

BACA JUGA : Pedagang Bawang Pasar Lima Borong Tiket Film Mafia Banjar 2

Ibnu Sina berharap ada kelanjutan dari film. “Ya, bisa nanti Mafia Banjar 3, sebab dalam film ini ada juga subtansi yang cukup menarik. Di mana, ada sebuah rasa kepemilikan yang besar terhadap Kota Banjarmasin yang diangkat. Terutama, tempat wisata dan pasar-pasar yang ada di Kota Seribu Sungai ini,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.