Religi Expo untuk Model Pengelolaan Keberagaman

0

RANGKAIAN Religi Expo 5 berakhir Minggu (27/10/2019). Kegiatan ditutup Rafiqah selaku Direktur LK3, dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba busana adat Nusantara, lomba melukis di bakul purun, lomba mewarna ibu dan anak, serta lomba selfie.

PIHAKNYA mengucapkan terimakasih kepada Walikota Banjarmasin yang sudah memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Religi Expo hingga yang kelima.

Dengan menunjukan komitmen dan konsestensi, mulai tahun depan Walikota Banjarmasin mengarahkan agar Religi Expo masuk dalam agenda/even tahunan Pemkot Banjarmasin.

“Tentu saja ini menjadi penyemangat LK3 sebagai penyelenggaraan kedepan terus mengalami perbaikan, lebih banyak melibatkan komunitas, dan tentu saja menjadi ajang edukasi, dan pembelajaran penting bagi semua bahwa Banjarmasin memiliki model dan contoh bagaimana pengelolaan keragaman itu terjadi di ruang publik,” kata Rafiqah kepada jejakrekam.com, Senin (28/10/2019).

BACA : LK3 Gelar Religi Expo, Ibnu Sina: Memperkuat Keindonesian dalam Bingkai Kebhinekaan

Karena, lanjutnya, keragaman mempunyai akar historis yang sangat dalam dan tidak bisa diabaikan dalam konteks berdirinya Banjarmasin. Sebagai salah satu kota tua di Indonesia, sejak dahulu kota ini dihuni oleh berbagai latar belakang agama dan etnis, dan mereka nyaman tinggal di Banjarmasin.

Suku Banjar yang merupakan penduduk paling lama mendiami kota ini sudah biasa hidup dan menyatu dengan agama dan etnis yang berbeda. Ini tergambar sejak ratusan tahun lalu, di beberapa wilayah di Banjarmasin ada kampung Pacinan, Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Dayak, Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Jawa, dan lainnya yang membentuk cerita kota tentang keteladanan kehidupan yang rukun dan saling toleransi.

Religi Expo dihadirkan untuk memperkaya apa yang sudah dilakukan semua pihak dalam merawat Rumah Bersama Banua, Rumah Bersama Indonesia. Karena itu kegiatan ini sebagai edukasi kepada publik terutama anak-anak muda, generasi milenial tentang indahnya kebersamaan dan keberagaman ketika bisa berjalan seiring. Tentu saja dengan harapan bahwa Religi Expo ini bisa menjadi alternatif model pengelolaan keragaman di Indonesia dengan memanfaatkan ruang publik sebagai wadah bersama.

Rafiqah juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah turut mensukseskan acara tersebut, Mission 21 dan The Asia Foundation sebagai sponsor, didukung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang sudah mengizinkan tempat pelaksanaan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banjarmasin sebagai mitra kerja, Forum Komunikasi Pemuda Antar Iman (FKPAI) sebagai tim teknis pelaksanaan kegiatan, seluruh peserta stan.

BACA JUGA : Jadikan Wisata Religi Menggugah Kesadaran Umat Islam

Rafiqah mengimbau kepada seluruh komunitas/lembaga agama maupun sekolah berbasis agama yang menjadi peserta pameran dan penampil agar kembali bisa mengikuti Religi Expo tahun 2020.

“Untuk itu tetap solid, dan jaga semangat kebersamaan kita demi Banjarmasin untuk Indonesia yang lebih rukun dan toleran, Haragu Banua Rakat Barataan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.