LK3 Gelar Religi Expo, Ibnu Sina: Memperkuat Keindonesian dalam Bingkai Kebhinekaan

0

WALIKOTA Banjarmasin Ibnu Sina membuka Religi Expo kelima tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin di kawasan Siring Nol KM, Jumat (25/10/2019).

RELIGI EXPO dilaksanakan dari 25 hingga 27 Oktober 2019, diikuti 35 stan dari komunitas agama, lembaga agama, lembaga pendidikan berbasis agama, UKM Banjarmasin, dan pengusaha muda, yang menampilkan berbagai macam kerajinan tangan, keunikan dari masing-masing agama, suku, etnis dan budaya, serta kuliner.

Mengingat pelaksanaan Religi Expo sudah dilaksanakan selama lima tahun berturut-turut, maka Walikota Banjarmasin Ibnu Sina memasukkan even ini dalam agenda tahunan Pemkot Banjarmasin. Tahun ini, Religi Expo mengangkat tema Banjarmasin Kota Rukun.

Ibnu mengatakan, menciptakan kerukunan beragama di semua tingkatan adalah sebuah kewajiban dan tanggungjawab bersama. “Untuk itu, saling pengertian, saling perhatian, saling menghormati, saling percaya, menjadi modal kita untuk membangun Indonesia,” ujarnya.

Diungkapkannya, sebagai upaya menjaga kerukunan agama, suku, budaya dan bangsa, telah hadir berbagai macam lembaga, forum-forum, non government organization (NGO), di tingkat lokal, nasional, dan internasional, termasuk even keagamaan, yang diharapkan mendidik umat menjadi pribadi yang taat dalam beragama.

“Saya berharap melalui Religi Expo ini, tumbuh rasa saling tenggang rasa, terbangunnya kesadaran untuk memperkuat keindonesiaan dalam bingkai kebhinekaan lewat peran komunitas antar agama di ruang publik, serta terbangunnya sinergi di kelompok antar agama untuk memberikan peran-peran positif di ruang publik,” harapnya.

Direktur LK3 Banjarmasin Rafiqah Bakhriati mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk ekplorasi ragam budaya dan agama yang ada di Banjarmasin. Di Kota Seribu Sungai, sudah sejak zaman dulu toleransi terbangun, terbukti berbagai budaya, agama, bahasa, dan suku, hidup rukun.

“Di kota ini terbentuk kampung-kampung suku dan etnik seperti Pacinan, Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Jawa, dan lainnya. Membentuk cerita kota tentang keteladanan kehidupan yang rukun dan saling toleransi,” ujarnya.

Religi Expo dirangkai dengan workshop Standar Norma HAM bersama Komnas HAM pada 24 Oktober yang diikuti SKPD dan CSO, serta dialog Kerukunan bersama Pusat kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI dengan FKUB pada 26 Oktober 2019.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.