Sempat Rusak, Alat Pembakar Sampah RSUD Ulin Timbulkan Bau Tak Sedap  

0

INCINERATOR yang berguna untuk pembakaran sampah seperti limbah B3 dan sampah lainnya yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin mengalami kerusakan sehingga menimbulkan bau yang menyengat.

ANGGOTA Badan Pengawas Rumah Sakit,  Anang Rosadi  sangat menyayangkan terjadinya kerusakan alat tersebut. Pasalnya ini bukan kali pertama, namun sudah dua kali terjadi kerusakan. “Semestinya kerusakan seperti ini tidak akan terulang,” tegas Anang.

Ia mengatakan, sampah atau limbah dari rumah sakit jangan sampai terjadi penumpukan. Paling tidak dalam 1×24 jam sampah itu harus keluar dari rumah sakit, sebab itu sampah yang berbahaya.  “Apalagi saya dapat laporan masyarakat hal tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap,” bebernya.

Celakanya lagi, ungkap Anang, ada laporan bahwa petugas sampah tersebut tidak dilengkapi dengan keselamatan,  seperti sarung tangan dan lainnya. “Kita tidak bisa membiarkan rumah sakit terbesar di Kalsel seperti ini,  apalagi RSUD Ulin ini rumah sakit yang terakreditasi. Ini menjadi pekerjaan rumah semua pihak yang berkompoten dan menjadi pelajaran yang sangat berharga,” ujarnya.

Ia pun mengatakan, Tupoksi BPRS itu adalah memastikan hak kenyamanan pasien,  memastikan kewajiban rumah sakit, penerapan etika profesi, penerapan etika rumah sakit,  penerapan per Undang-Undangan,  serta menerima laporan masyarakat dan menyelesaikan sengketa jika ada terjadi antara pasien dan rumah sakit.

“Semua itu merupakan Tupoksi BPRS,  dalam hal ini Anggota BPRS melakukan kunjungan langsung melihat keadaan itu,  kemudian dilaporkan kepada gubernur secara berkala maupun kepada pihak rumah Sakit,” ungkapnya.  Anang Rosadi pun menekankan,  kejadian Incinerator yang berkali-kali rusak itu harus ada tindakan nyata untuk mengatasi.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit Ulin Banjarmasin Suciati membenarkan bahwa mesin yang ada di Incinerator ada kerusakan,  tetapi sudah dilakukan perbaikan empat hari yang lalu.  Memang kata dia, ada keterlambatan dalam memperbaiki alat tersebut, sebab ada suku cadang yang harus didatangkan dari China.

Mantan Direktur RSUD Ratu Zaleha Martapura  ini pun mengklaim , dimana selama kerusakan alat tersebut tidak ada menimbulkan bau,  sebab semua sampah sudah dikemas dalam kardus.  “Semoga kerusakan seperti ini tidak akan terjadi lagi sebab itu semua untuk kepentingan masyarakat banyak,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.