Sebulan Lebih Tak Hujan, Warga Banjarmasin Gembira Walau Turun Sebentar

0

MESKI berdurasi cukup pendek tak sampai setengah jam dari pukul 17.05 hingga 17.30 Wita, hujan yang turun di sore hari di Banjarmasin dan sekitarnya, Senin (23/9/2019), benar-benar disambut gembira.

DI KAWASAN pusat kota seperti di Jalan Jenderal Sudirman dan sekitarnya, warga pun ramai-ramai mengucap syukur. Ada yang mengambil wadah penampung air, hingga rela hujan-hujanan.

“Kami gembira sekali, walau hujan tak selebat harapan dan sebentar, cukup untuk mengobati rasa rindu di tengah cuaca terik di musim kemarau,” ucap Raihan, warga Sungai Bilu kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Senin (23/9/2019).

Hujan yang cukup deras ini tampak membasahi aspal yang sudah lama kering, akibat lebih sebulan tak pernah disiram air dari langit. “Ini patut kita syukuri, bisa mengurangi hawa panas yang selama ini kita rasakan,” ucap Raihan lagi.

BACA : Meminta Hujan, Sejumlah Kabupaten dan Kota di Kalsel Gelar Shalat Istisqa

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin HM Hilmi mengakui hujan tak turun di ibukota Kalsel hampir sebulan lebih, terhitung sejak pertengahan Agustus hingga akhir September 2019 ini.

“Yang pasti hujan turun itu buatan Allah SWT, tidak ada kaitannya dengan hujan buatan. Apalagi, dari prediksi BMKG dalam bulan September ini akan turun hujan. Syukurnya lagi, kalau hujan turun terus-terusan,” ucap Hilmi kepada jejakrekam.com, Senin (23/9/2019).

Meski sudah turun hujan, Hilmi mengatakan kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap dilakukan. Sebab, kata dia, saat ini masih masuk musim kemarau, sehingga Posko Karhutla Banjarmasin di Jalan Lingkar Dalam Selatan tetap berdiri untuk siap siaga terhadap kejadian tak diinginkan.

“Di kawasan itu, saat ini persawahan yang ada tengah memasuki masa panen. Memang, kabut asap sudah berkurang di Banjarmasin. Namun, kebakaran lahan di wilayah berbatasan kota seperti Gambut dan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar masih terjadi,” kata Hilmi.

BACA JUGA : Perbanyak Istighfar, Umat Islam di Banjarmasin Gelar Shalat Istisqa

Ia berharap dengan turunnya hujan ini bisa mengurangi kadar garam yang tinggi di perairan Sungai Martapura, sehingga bisa kembali menjadi air baku bagi Intake Sungai Bilu yang terpaksa harus berhenti operasi sementara waktu.

“Tak lupa kita harus mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah menurunkan hujan. Ini menjadi harapan kita bersama, agar masalah asap, kebakaran dan air sungai menjadi tawar bisa teratasi,” tandasnya.

Sementara itu, LO Karhutla BNPB Kalsel, Kolonel Inf Fadjar Tjahjono memastikan hujan yang turun di Kalsel tidak ada kaitannya dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan menabur garam di awan hujan menggunakan pesawat TNI AU.

“Pelaksanaan TMC baru dilakukan di Kalbar dan Kalteng. Insya Allah, berkah untuk wilayah Kalsel. Ternyata, Kalsel yang mendapat berkah, berkat doa dan ikhtiar segenap warga Kalsel,” ucap Fadjar.

BACA LAGI : Banjarmasin Langganan Kebakaran, Ini Langkah yang Harus Diambil

Menurut dia, bisa saja awan hujan itu memasuki wilayah Kalsel, sehingga yang dapat rezeki adalah wargta Kalsel, karena garam ditaburkan di awan berada di wilayah Kalbar dan Kalsel.

“Pada saatnya nanti begitu mendapat informasi dari BMKG tentang adanya pembentukan awan di atas wilayah Kalsel, akan dilaksanakan pula TMC. Tinggal monitor, ada pesawat TNI AU yang siap melaksanakannya,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Balsyi/Didi GS
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.