Incar 5 Kursi PDIP, Tiga Kader Banteng Fazlur-Muhaimin-Hermansyah Bersaing

0

PERSAINGAN memperebutkan tiket lima kursi PDI Perjuangan di DPRD Kota Banjarmasin untuk maju berlaga dalam pemilihan walikota (pilwali) 2020 makin menarik. Ini setelah, ada tiga kader banteng moncong putih mengambil formulir pendaftaran bakal calon, di samping tiga nama di luar partai pemenang Pemilu 2019.

TIGA kader banteng moncong putih itu adalah Ketua DPC PDIP Banjarmasin Muhaimin yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel. Sang incumbent, Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah serta Ketua KNPI Kalimantan Selatan Fazlur Rahman yang juga tim hukum DPD PDIP Kalsel.

Tiga nama lainnya adalah di luar kader, yakni Ketua DPD Partai Golkar Banjarmasin Hj Ananda, pengacara senior Marudut Tampubolon dan figur lainnya Eddy Kurniawan.

Sekretaris DPC PDIP Kota Banjarmasin Tugiatno mengungkapkan enam nama ini sudah mengambil formulir pendaftaran bakal calon walikota, hingga masa pendaftaran ditutup 15 September 2019 lalu.

BACA : PDIP Kalsel Resmi Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah

“Usai mengambil formulir, kami menunggu pengembalian formulir pendaftaran berikut persyaratan bakal calon diserahkan ke DPC PDIP Banjarmasin. Selanjutnya, nanti kami serahkan ke DPD PDIP Kalsel dan untuk penentuan melalui uji kepatutan dan kelayakan dilakukan DPP PDIP,” tutur Tugiatno kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Rabu (18/9/2019).

Wakil Ketua DPRD Banjarmasin ini mengatakan partainya hanya menerima berkas pendaftaran. Nantinya, semua figur yang masuk akan diverifikasi berkasnya. “Soal siapa yang akan diusung PDIP menjadi kewenangan pusat. Jadi, kami tidak bisa menentukan namanya,” tegas Tugiatno.

BACA JUGA : Hermansyah Akui Kans Ibnu Sina Berduet dengan Muhaimin Terbuka

Ia mengakui ada tiga nama kader PDIP yang bersaing memperebutkan tiket kursi partai, di samping tiga nama lainnya. “Yang pasti, kami menunggu batas waktu pengembalian formulir hingga 20 September nanti. Dari situ, akan diketahui siapa yang serius mendaftar ke PDIP,” ucapnya.

Tugiatno mengungkapkan dengan lima kursi milik PDIP, tidak bisa mengusung calon sendiri sehingga perlu kongsi politik dengan parpol lainnya. “Kami butuh membangun koalisi parpol pengusung. Ini yang menjadi atensi kami ke depan,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.