Kementerian Perindustrian Dorong IKM di Banua Go Digital

0

KEMENTERIAN Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) terus berupaya melakukan transformasi digital bagi industri kecil dan menengah (IKM) agar siap menghadapi perkembangan teknologi di era industri 4.0.

DIREKTUR Jenderal IKM Gati Wibawaningsih di sela pembukaan kegiatan pelatihan e-Smart IKM dengan tema “IKM – Go Digital” mengatakan e-Smart IKM memberikan jaminan produk, jaminan keamanan dan standard.

“Konsep dari pembinaan e-Smart IKM ini kita balik dari hilir ke hulu, kita tau pasarnya dahulu baru kita tahu apa yang diproduksi,” katanya, Jumat, (13/9/2019) di Hotel Golden Tulip Banjarmasin.

BACA : Majukan UMKM Banua, Hj Raudatul Jannah Dianugerahi Dekranas Award 2019

Ia menjelaskan, program e-Smart IKM ini diproyeksikan akan menjadikan IKM semakin kuat. Ia berharap maraknya produk impor yang beredar melalui pasar online bisa digantikan oleh produk lokal e-Smart IKM.

“Semoga produk IKM dalam negeri dapat memperluas pasarnya serta dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional,” tambahnya.

Dengan terus aktif menggelar pelatihan e-Smart IKM di sejumlah daerah, yang sebelumnya kegiatan serupa telah dilaksanakan di Semarang, Makassar, Surabaya, Pontianak, Bogor, Denpasar, Palembang dan Medan.

“Pekan kemarin, kami menggelar acaran di Medan. Kali ini kita laksanakan di Banjarmasin, peserta yang mengikuti di antaranya pelaku IKM dan masyarakat umum di Kalsel,” ungkapnya.

BACA JUGA: Telkomsel Enterprise Dorong Komunitas Pelaku UMKM “Go Digital”

Pada kesempatan tersebut, dihadirkan para stakeholder, antara lain dari pihak marketplace, perbankan, financial technology, dan perusahaan Enterprise Resource Planning (ERP) untuk IKM.

Pihaknya menegaskan kegiatan ini merupakan salah satu Langkah strategis yang sesuai dengan salah satu program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0, yakni memberdayakan IKM melalui pemanfaatan teknologi terkini.

“Kami kolaborasikan mereka dengan aplikasi Point of Sale (POS), aplikasi promosi digital, dan teknologi informasi yang akan memberikan edukasi melalui format digital yang dapat diakses melalui internet,” imbuhnya.

Dirjen IKMA menyampaikan, IKM di Kalsel memiliki potensi dan harus di tingkatkan agar semakin dipacu serta didorong pengembangannya melalui pemanfaatan teknologi digital. Menurut data BPS yang diolah oleh Ditjen IKMA, hingga 2017, jumlah IKM di Kalsel tercatat sebanyak 88.379 unit usaha dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 150.145 orang.

Dia juga berharap, pelaku IKM nasional khususnya di Kalsel mampu membuka diri dan berkolaborasi untuk memulai proses transformasi digital misalnya dengan bantuan startup sebagai penyedia teknologi (technology provider) atau pemecah masalah (problem solver).

BACA LAGI: Jokowi Terkesima Stan UMKM Kalsel

Melalui kebijakan serta pelaksanaan program pembinaan, Kementerian Perindustrian akan senantiasa mendukung IKM dalam menyiapkan diri untuk melakukan transformasi digital.

Transformasi digital di sektor IKM, menjadi bagian langkah strategis dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional, karena jumlah IKM di dalam negeri lebih dari 4,4 juta unit usaha atau mencapai 99% dari seluruh populasi industri di Indonesia.

“Kolaborasi antar berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang.Oleh karena itu, konektivitas menjadi pondasi utama dalam upaya penerapan industri 4.0,” paparnya.

Hingga saat ini, animo peserta untuk program ini cukup tinggi, dengan jumlah peserta yang mengikuti workshop e-Smart IKM telah mencapai sekitar 9.000 pelaku usaha dengan total nilai transaksi e-commerce dari seluruh IKM tersebut, tercatat mencapai Rp 2,3 miliar.

“Dari jumlah ini, sebanyak 31,87 persen atau sekitar Rp 755 juta berasal dari sektor industri makanan dan minuman, terangnya. Program e-Smart IKM yang diinisiasi Kemenperin sejak dua tahun lalu itu sudah mejalin kerja sama dengan para pelaku e-commerce di Indonesia, seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia.

“Jadi, kami mendorong pelaku IKM nasional mampu menembus pasar ekspor di tengah era digital atau maraknya e-commerce,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.