Foto : Balsyi
SERBUAN kabut asap pekat menyelebungi kawasan Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kamis (12/9/2019) pagi. Dampaknya, tujuh jadwal penerbangan dari berbagai maskapai terpaksa ditunda atau delay akibat jarak pandang terlalu pendek.
KEPALA Seksi Komunikasi dan Legal Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Aditya Putra Patria mengungkapkan penundaan keberangkatan atau delay 7 penerbangan ke berbagai kota tujuan dari Banjarbaru diakibatkan kabut asap yang pekat, hingga pada Kamis (12/9/2019) pukul 06.00 Wita, jarak pandang hanya 100 meter.
“Delay ini rata-rata berlangsung selama dua jam, dari pukul 06.00 pagi hingga 08.30 Wita. Sebab, pada pukul 09.00 pagi, baru jarak pandang kembali normal atau di atas visibily 500 meter,” ucap Aditya Putra Patria kepada awak media di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kamis (12/9/2019).
BACA : Asap Karhutla Ganggu Penerbangan Di Bandara Syamsudin Noor
Menurut dia, tujuh penerbangan yang didelay itu adalah pesawat Lion, Garuda dan Wing dengan tujuan Surabaya, Jakarta, Batulicin, Yogyakarta.
“Selain jadwal penerbangan yang delay itu pada pagi hari, juga ada enam jadwal kedatangan dari berbagai maskapai juga tertunda. Yakni, berbagai pesawat dari Surabaya, Balikpapan, dan Jakarta serta Kotabaru,” tuturnya.
Hingga pagi tadi hingga jelang siang hari, Aditya mengakui belum didapat informasi kedatangan dari beberapa maskapai yang akan mendarat di Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru.
“Kami belum tahu berapa persis jumlah penumpang untuk jadwal kedatangan, karena harus mengetahui manifest-nya. Sedangkan untuk pesawat keberangkatan, jumlah penumpang penerbangan pertama mencapai 830 penumpang,” tutur Aditya.
BACA JUGA : November 2019, Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Ditarget Beroperasi
Demi keamanan dan keselamatan penerbangan, pesawat berbagai maskapai terpaksa parkir di apron, hingga kabut asap berangsur-angsur menipis dan jarak pandang sekitar pukul 08.30 Wita kembali ke 500 meter.
Mengenai agenda kedatangan Wakapolri Komjen Ari Dono Sukamto yang akan berkunjung ke Banjarmasin, Aditya menyebut belum mengetahui menggunakan pesawat. Sebab, rata-rata delay penerbangan berdurasi dua jam.
“Begitu visibility sudah bagus dan berangsur membaik, ada beberapa maskapai melakukan penerbangan ke kota tujuan,” ucap Aditya.(jejakrekam)