Atensi Kabut Asap, Wakapolri Langsung Cek Kondisi Karhutla Kalsel

0

WAKIL Kapolri Komjen Pol Ari Dono Sukamto langsung turun ke Kalimantan Selatan. Jenderal bintang tiga ini mendapat laporan intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan Selatan belum bisa teratasi optimal.

DIDAMPINGI Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani dan petinggi TNI, Wakapolri Ari Dono Sukamto pun mengecek personel Polri dan peralatan yang dimiliki dalam mengatasi karhutla di Kalsel.

Mantan Kepala Bareskrim Polri ini didampingi Tim Asistensi dan Supervisi Satgas Karhutla Mabes Polri saat datang ke Posko Karhutla di Jalan Achmad Yani Km 21, Banjarbaru, Kamis (12/9/2019).

“Masalah karhutla menjadi atensi utama pemerintah, karena dampak buruk yang ditimbulkannya sangat berbahaya. Utamanya, rusaknya ekosistem dan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di hutan,” tegas Ari Dono, naik helikopter memantau titik api yang masih menyala di sebagian wilayah Kalsel.

BACA : Asap Karhutla Ganggu Penerbangan Di Bandara Syamsudin Noor

Menurut dia, dengan dampak buruk yang ditimbulkan itu, maka perlu penanganan khusus dalam mengatasi karhutla. Mantan Kapolda Sulteng ini menegaskan asap yang berasal dari karhutla terbukti mengganggu jarak pandang khususnya penerbangan serta polusi udara yang menyebabkan berbagai penyakit. Terutama, ISPA, asma dan penyakit paru obstruktif kronik.

Komjen Ari Dono mengatakan sengaja datang ke Kalsel guna mengecek kesiapan anggota Polri dalam mencegah, mengatasi hingga memadamkan api Karhutla. “Makanya, peralatan yang digunakan dalam mengatasi karhutla harus berkualitas, sehingga dapat memadamkan api hingga ke akarnya,” mantan Kasat Reserse Polres Amuntai (HSU) ini.

BACA JUGA : Karhutla Berkepanjangan, MUI-Kemenag Kalsel Serukan Shalat Hajat

Saat tiba di Bandara Syamsudin Noor, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukamto disambut Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani bersama jajarannya, petinggi TNI, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalsel Wahyuddin dan Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan serta lainnya. Begitupula, ketika sang jenderal  ini harus balik ke Jakarta.(jejakrekam)

 

Penulis Balsyi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.