Sempat Ricuh, Ketua DPRD Kalsel Sementara Tolak Duduk Bersila di Jalan

0

AKSI unjuk rasa mewarnai prosesi pelantikan 55 anggota DPRD Kalsel di Banjarmasin, Senin (9/9/2019). Adu dua massa yang menggelar demonstrasi dua gelombang dari elemen aktivis LSM dan mahasiswa lintas organisasi dan kampus di Banjarmasin.

SEMPAT terjadi kericuhan, ketika mahasiswa mendesak beberapa perwakilan anggota DPRD Kalsel yang datang untuk duduk lesehan di atas aspal serta meneken 7 tuntutan dalam pakta integritas.

Aksi saling dorong pun sempat terjadi, hingga aparat kepolisian pun mengadang puluhan mahasiswa dari LSISK, PMII, KAMMI, IMM, serta elemen organisasi kampus lainnya.  Bahkan, massa LSM yang dikomando Muhammad Hasan dan mahasiswa sempat bersitegang, ketika mahasiswa memaksa anggota DPRD Kalsel mendengarkan aspirasi dan berdialog.

BACA : 55 Anggota DPRD Kalsel Resmi Dilantik, Ini Daftar Namanya

“Kami ini untuk menyampaikan aspirasi dan menggelar aksi damai, bukan cari keributan,” teriak salah satu pentolan mahasiswa pelantang suara. Mereka pun menyindir anggota DPRD Kalsel dengan lagu Iwan Fals soal wakil rakyat.

Begitu mahasiswa ingin bergerak masuk ke halaman DPRD Kalsel, langsung dihalagi pagar betis aparat kepolisian yang membentuk barisan pengamanan berlapis.

“Kami meminta agar para anggota DPRD Kalsel yang dilantik pada hari ini agar tidak terlalu sering keluar daerah, sehingga melupakan konstituen di daerah sendiri. Kita ingin anggota DPRD Kalsel yang baru lebih baik dari sebelumnya  dan bebas KKN serta tidak main proyek,” ujar pengunjuk rasa berorasi (9/9/2019).

BACA JUGA : Sodorkan 7 Pakta Integritas, Rosehan : Korek Telinga Segera Dibagi Ke Dewan

Proses mediasi cukup berlangsung lama. Ketika itu, beberapa perwira polisi pun membujuk agar beberapa anggota DPRD Kalsel yang dipimpin sang ketua dewan sementara, H Supian HK bisa berdialog dengan mahasiswa.

“Soal penandatangan pakta integritas itu akan disampaikan kepada anggota dewan yang lain,” ucap H Supian HK didampingi anggota dewan lainnya seperti Lutfi Saifuddin dari Gerindra, Ahmad Yani dari Golkar, dan lainnya. Mereka enggan duduk bersila di jalan.

“Kalian kes ini hanya untuk memerintah kami duduk ya !” sergah H Supian HK dengan nada meninggi kepada puluhan massa saat itu.

Sikap anggota DPRD Kalsel ini pun disesalkan Rudy Wahyudi dari PMII Kalsel. Menurut dia, dialog harusnya bisa diberikan anggota dewan sebagai wakil rakyat yang baru saja dilantik.“Diajak duduk bersama, eh malah marah,” sesal Rudy.

BACA LAGI : Dijaga Kendaraan Taktis Anoa, Polisi Berlakukan Pagar Betis Di DPRD Kalsel

Ada tujuh tuntutan yang diajukan Aliansi Mahasiswa Banjarmasin kepada para wakil rakyat di DPRD Kalsel. Yakni, segera menepati janji sesuai janji kampanye pemilu, menjalankan fungsi wakil rakyat yang benar, tidak menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi seperti main proyek, menuntaskan masalah kelangkaan LPG 3 kilogram dan premium di SPBU.

Mahasiswa juga menuntut permasalahan Pegunungan Meratus menjadi atensi 55 anggota DPRD Kalsel ke depan, dan jika tidak menepati janji, wakil rakyat bersedia mengundurkan diri.

“Mulai detik ini, kami akan mengawal kinerja wakil rakyat di DPRD Kalsel. Sebab, tujuh tuntutan ini mesti mereka wujudkan ke depan,” ucap salah satu koordinator mahasiswa Banjarmasin, Fahrianoor.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana/Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.