Pipa Bocor Lagi, YLK Kalsel Desak PDAM Bandarmasih Harus Diaudit

0

ALASAN pipa transfer air leding yang selalu bocor justru dicurigai Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Kalimantan Selatan, Akhmad Murjani. Ini karena intensitas kasus kebocoran yang berdampak terganggunya distribusi air bersih selalu berulang.

AKHMAD Murjani berpendapat justru pipa yang bocor berada di kawasan IPA 2 Pramuka bisa menimbulkan kecurigaan publik, bukan karena faktor usia atau sudah berumur lama.

“Jangan-jangan itu pipa yang baru. Inilah mengapa kami mendesak agar jaringan perpipaan milik PDAM Bandarmasih ini harus segera diaudit. Jangan sampai kejadian semacam ini terus berulang. Dengan audit perpipaan, maka bisa diketahui mana yang sudah uzur dan perlu peremajaan, atau mana yang masih layak,” ucap Murjani kepada jejakrekam.com, Minggu (8/9/2019).

BACA : Perbaikan Pipa PDAM Bandarmasih Bocor Makan Waktu Tiga Hari

Dia juga mendesak agar Dewan Pengawas PDAM Bandarmasih, DPRD dan Pemkot Banjarmasin juga cepat merespon kejadian yang terus berulang itu. Menurut Murjani, terganggunya distribusi air leding yang harusnya dinikmati para pelanggan, selalu disebabkan masalah klasik, pipa bocor dan sebagainya.

“Patut juga dipertanyakan bagaimana mekanisme pengawas dan perencanaan perpipaan PDAM Bandarmasih? Jika sudah terencana dan terukur, tentu masalah semacam itu bisa dideteksi,” tutur akademisi STIKES Cahaya Bangsa ini.

Menurut dia, gangguan air bersih yang akan berlangsung selama tiga hari dalam masa perbaikan pipa transfer yang bocor, harus ada jaminan. Bahkan, Murjani mendesak agar para pelanggan diberi kompensasi dalam pembayaran rekening leding.

BACA JUGA : Pipa Bocor, PDAM Bandarmasih Gratiskan Air Leding bagi Pelanggan Terdampak

“Jangan sampai yang terjadi justru ketika air leding macet, justru bayar rekeningnya malah membengkak. Kebutuhan air bersih di musim kemarau seperti sekarang, di tengah masuknya air asin ke Sungai Martapura, sangat dibutuhkan warga Banjarmasin. Ini harus jadi atensi Walikota Banjarmasin Ibnu Sina,” kritik Murjani.

Ia juga menyinggung rencana perubahan status PDAM Bandarmasih dari badan usaha milik daerah (BUMD) menjadi perusahaan umum daerah (perumda) harus dibarengi dengan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya pelanggan pabrik air milik pemerintah kota.

BACA LAGI : Air Laut Intrusi Sungai Martapura, PDAM Bandarmasih Jamin Masih Aman

“Dalam catatan kami, kasus bocornya pipa distribusi atau transfer dan sebagainya paling tinggi intensitasnya dibanding masalah lain. Muncul pertanyaan, mengapa masalah ini tidak bisa dideteksi sejak awal? Inilah pentingnya agar jaringan perpipaan PDAM Bandarmasih harus segera segera diaudit,” cetus Murjani.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.