Ada Rider Muslimah, Intan-Go Layani Rute Ziarah ke Makam Wali

0

TRANSPORTASI berbasis online menjadi salah satu kebutuhan masyarakat urban di masa sekarang. Tak hanya aplikasi transportasi daring dengan label Unicorn seperti Grab dan Gojek, kini masyarakat Kalsel memiliki alternatif apliksi transportasi daring besutan putra Banua.

SALAH satunya, Intan-Go aplikasi transportasi daring buatan putra Martapura dibekali multi filtur yang memanjakan konsumen. Koordinator Intan-Go Kota Banjarmasin Yusuf menuturkan founder aplikasi Intan-Go selama ini transportasi berbasis daring yang beroperasi di Indonesia sebagian besar modalnya dimiliki asing.

“Orang Banjar harus jadi tuan di Banua sendiri, jangan sampai uang kita justru lari ke luar negeri,” kata Yusuf saat berbincang dengan jejakrekam.com di Banjarmasin, Rabu (4/9/2019).

BACA : Sukses di Sampit dan Kutai, Aplikasi Intan-Go Diluncurkan di Kalsel

Dia menyebut tarif aplikasi Intan-Go lebih murah dibandingkan transportasi berbasis daring lainnya. Menurut dia, selain itu konsumen juga ditawari sejumlah fitur seperti transportasi sepeda motor, mobil, jasa pengantaran makanan, kurir hingga belanja kebutuhan rumah tangga.

“Nah keistimewaan Intan-Go dibandingkan aplikasi lainnya, bagi konsumen perempuan kita menyediakan driver muslimah yang bisa mengantar kemana saja, dan juga Intan-Go ada fitur antar jemput anak sekolah,” ucap Yusuf.

Ia mengungkapkan aplikator Intan-Go ke depan bakal menambah fitur ziarah ke sejumlah makam wali yang ada di Kota Banjarmasin dan Martapura, Kabupaten Banjar.

BACA JUGA : Bertemu Perwakilan Gojek-Grab, Tuntutan Sopir Taksi Online Alami Jalan Buntu

“Masyarakat banyak yang berziarah ke makam wali yang ada di Kota Banjarmasin seperti makam Habib di Basirih, dan makam Sultan Suriansyah yang terletak di Kuin Utara. Lalu, makam Datu Kelampayan dan makam Tuan Guru Sekumpul di Martapura. Ke depan, kami akan membekali fitur Intan-Go khusus melayani jemaah dengan harga yang bersahabat,” beber Yusuf.

Ia mengatakan meskipun aplikasi Intan-Go belum familiar di masyarakat Banjar namun mendapatkan review positif pengguna. Alumnus UIN Antasari ini mengharapkan ada bantuan pemerintah daerah dalam mengembangkan aplikasi buatan putera Banua agar bisa bersaing dengan startup lainnya.

“Pemerintah pusat sekarang sedang konsen dengan perkembangan revolusi industri 4.0. Nah, kami berharap pemda menyambut visi pemerintah pusat dengan membantu perkembangan aplikasi lokal agar bisa bersaing,” tandas Yusuf.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.