Foto : Istimewa
KETUA Pengurus Wilayah Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM (Lakpesdam) NU Kalsel M Hafizh Ridha menyatakan, kebhinekaan dan kearifan lokal menjadi benteng dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
MENURUTNYA, dalam menjaga kerukunan dimulai dari diri sendiri, menghargai orang lain tanpa memandang suku, agama, maupun warna kulit. “Jika ini saja kita tidak bisa, mana mungkin bisa tercipta kerukunan yang kuat guna mengikat persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Hafizh, Kamis (29/8/2019).
Ia mengatakan, institusi perguruan tinggi menjadi elemen penting dalam memberikan warna positif guna memberikan suri teladan yang baik bagi masyarakat.
“Bangsa ini butuh contoh dan kita mulai dari diri sendiri. Terlebih untuk mahasiswa sebagai agen perubahan, dimana dikenal juga dengan istilah kaum terpelajar atau intelektual,” kata Hafizh.
BACA : Religi Expo 2018: Perayaan Keberagaman dalam Bingkai Kebhinekaan
Akademisi FISIP ULM Taufik Arbain mengungkapkan pentingnya menjaga kerukunan antar anak bangsa, dan jangan mudah diadu domba sedikitpun pintar dalam memilih dan memilah segala sumber informasi agar tidak mudah terpancing.
Ia berpesan untuk bersama-sama menggali kearifan lokal dan kemudian menjadikannya sebagai sebuah ciri khas, serta untuk menjaga kebhinekaan untuk kesatuan dan persatuan bangsa. “Jangan ada lagi isu rasis. Kita harus menjaga semua dengan nilai kearifan lokal yang santun dan budi pekerti yang baik,” katanya.(jejakrekam)