Foto : Dokumentasi
SUHU panas ekstrem, Dinas Kehutanan Kalsel menutup sementara kawasan Tahura Sultan Adam, Mandiangin, Kabupaten Banjar.
KADIS Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq mengakui masih rendahnya tingkat kesadaran pengunjung kawasan Tahura Sultan Adam. “Saat malam, cuaca dingin, pengunjung terpacu untuk menyalakan api unggun. Beberapa waktu lalu, hampir saja kejadian. Untung bisa cepat dipadamkan,” katanya.
Terkait hal itu, langkah yang dinilai paling efektif untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan, maka dilakukan penutupan sementara Tahura Sultan Adam, Mandiangin.
BACA : Cuaca Cerah Berawan, Kalsel Kategori Merah Karhutla
“Kalau tetap dibuka, kerugian yang ditimbulkan berbanding terbalik dengan retribusi yang masuk ke kas daerah. Saat ini retribusi Tahura Sultan Adam hanya Rp1,2 miliar. Sementara, apabila terjadi kebakaran, maka anggaran yang digelontorkan akan lebih besar. Kepala Tahura Sultan Adam mengambil langkah tepat untuk mengatasinya,” katanya.
Saat ini suhu di Tahura Sultan Adam lebih dari hari biasanya, ditambah cahaya yang memantul di bebatuan cukup tinggi. “Itulah penyebab Tahura Sultan Adam krisis sepanjang tahun. Ini berdasarkan informasi BMKG, puncak dari musim kemarau terjadi pada September dan Oktober mendatang,” katanya.(jejakrekam)