Selama Pemeliharaan, Sistem Buka Tutup Diberlakukan di Jembatan Barito

0

PEMBERLAKUAN sistem buka tutup satu jalur diberlakukan di Jembatan Barito, terhitung sejak 21 Agustus hingga September 2019 mendatang. Tonase kendaraan pun dibatasi hanya maksimal 8 ton saat melintasi jembatan penghubung daratan Alalak dengan Anjir, Barito Kuala itu.

SELAMA proses injeksi dilakukan hingga expansion joint atau siar muai, pihak pelaksana KMJ  menggarap proyek pemeliharaan jembatan warisan era Soeharto itu. Yakni,  kegiatan memasang dua bidang lantai beton guna memperkuat superstruktur jembatan. Dari kegiatan ini, diharapkan bisa menahan beban gerakan kendaraan bermotor yang melintas akan dilanjutkan pada Oktober 2019 mendatang.

“Untuk pemeliharan Jembatan Barito tahun 2019 ini terdiri dari pekerjaan perbaikan lantai dengan grouting atau injection. Yakni, kegiatan  mengisi celah atau rongga di struktur jembatan dengan cairan khusus pengeras,” ucap Kepala Satker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin, Syahrialiansyah kepada jejakrekam.com, Kamis (22/8/2019).

BACA : Pemeliharaan, Lalulintas Buka Tutup Satu Lajur di Jembatan Barito

Selanjutnya, menurut dia, perbaikan sambungan lantai dengan sistem expansion joint atau siar muai, penggantian lampu solar cell hingga pengecatan hanger (kabel penggantung) Jembatan Barito yang sudah berusia puluhan tahun itu.

Jembatan Barito sendiri berjarak 15 kilometer dari Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalsel sebagai penghubung jalur darat trans Kalimantan ke Palangka Raya, ibukota Provinsi Kalimantan Tengah dibangun era Orde Baru, hingga diresmikan Presiden Soeharto pada 24 April 1997.

BACA JUGA : Pesona Wisata Jembatan Barito Tak Memudar, Sayang Dibiarkan Seadanya

Jembatan dengan bentang panjang 1.082 meter ini melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter. Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan pendekat 180 meter, dengan lebar 10,37 meter. Salah satu pondasinya berdiri di atas Pulau Bakut.

Syahrialiansyah mengungkapkan proyek pemeliharaan Jembatan Barito ini termasuk dalam paket longsegmen Anjir Pasar batas Kalteng-Liang Anggang-Bati-bati-Pelaihari-Asamasam sepanjang 126 kilometer dengan biaya mencapai Rp 14 miliar.

“Saat ini, pihak pelaksana tengah melakukan perbaikan lantai dengan grouting sepanjang 600 meter yang dilaksanakan dua kali. Agar tak mengganggu akses lalu lintas di atas Jembatan Barito, kami berlakukan sistem buka tutup selama masa pengerjaan,” tutur Syahril.

BACA LAGI : Kerusakan Jembatan Barito Bukan di Struktur Jembatan tapi pada Expansion Joint

Dia mengimbau agar masyarakat pengguna jalan menjadi maklum dan mengetahui, sehingga bisa bekerjasama agar proyek pemeliharaan ini bisa berjalan lancar.

“Pelaksanaan pemeliharaan ini sudah berlangsung sejak kemarin hingga September 2019. Nantinya, akan dilanjutkan dengan expansion joint pada Oktober mendatang di Jembatan Barito,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.