Bahas Stunting, Gubernur Himbau Hindari Pernikahan Dini

0

MASALAH stunting dan pencegahan dini pernikahan usia anak dibahas dalam Sarasehan dan Dialog Umat Beragama 2019 yang digagas Biro Kesra Setdaprov Kalsel di sebuah hotel, Rabu (21/8/2019).

ACARA yang dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kalsel, Noor Fahmi, diikuti 50 peserta dari berbagai kalangan agama.

Gubernur Kalsel dalam sambutan yang dibakacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum, Heriansyah, mengatakan, Indonesia lahir dan dibangun dengan keberagaman yang telah hidup rukun sejak dulu.
Sebagai upaya untuk memelihara keberagaman tersebut, organisasi keagamaan tentunya memiliki peran aktif agar mampu membina dan lebih mengembangkan keberagaman dalam masyarakat.

“Meski banyak persoalan masih terjadi di masyarakat, salah satunya adalah perkawinan usia dini yang sangat tinggi di Kalsel dan berdampak pada terjadinya stunting,” katanya.

Penyebab terjadinya stunting, sebut dia karena kurangnya ketersediaan pangan keluarga, buruknya perilaku higienitas pribadi dan lingkungan.

“Termasuk  juga kurangnya perilaku pengasuhan dan konsumsi, serta kurangnya pengetahuan tentang kebersihan, kesehatan dan gizi dan kurangnya kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Bahkan budaya dan norma yang kurang mendukung, serta kurangnya kualitas pelayanan kesehatan di lingkungan yang kurang baik, juga bisa menyebabkan stunting.

“Untuk itu, salah satu upaya pemerintah adalah dengan diadakannya turdes yang sudah 9 kali dilakukan untuk memantau masyarakat,” imbuhnya.

Begitupun dengan pernikahan, lanjut gubernur, harus punya persiapan. Baik persiapan fisik, mental dan persiapan lainnya.

Oleh sebab itu, kata dia,para tokoh-tokoh seluruh agama diharapkan dapat memberikan pengertian kepada masyarakat untuk mencegah pernikahan dini.

“Karena Indonesia, khususnya Provinsi Kalsel, masih berpegang teguh kepada tokoh-tokoh agama,” tegas gubernur.(jejakrekam)

Penulis Rahma (Biro Humpro Kalsel)
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.