Puar Junaidi-H Rusli Berseteru, Wanhat-Wantim Golkar Diminta Turun Tangan

0

PERSETERUAN anggota Komisi I DPRD Kalsel dari Golkar, Puar Junaidi versus Ketua DPRD Banjar H Muhammad Rusli makin memanas. Saling mengadu hingga menyeret masalah dugaan ijazah palsu ke Polda Kalsel dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XI Kalimantan.

PUTRA pendiri Sekretariat Bersama Golkar Anang Adenansi, Anang Rosadi Adenansi pun meminta agar Dewan Penasihat (Wanhat) dan Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar Kalsel segera turun tangan dalam mendamaikan perseteruan dua kader beringin itu agar tak melebar kemana-mana.

“Sebaiknya, Wanhat dan Wantim Golkar Kalsel segera turun tangan. Jelas, perseteruan dua kader Golkar yakni  Puar Junaidi dan HM Rusli ini sangat mengusik perasaan kami selaku putra-putri pendiri Golkar di Kalsel,” ucap Anang Rosadi kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Kamis (8/8/2019).

BACA : Dilaporkan ke Polda Kalsel, Ketua DPRD Banjar Bantah Berijazah Palsu

Ia mengakui sebenarnya tak ingin berkomentar atau ikut campur dalam rivalitas yang terjadi di tubuh Partai Golkar. Hanya saja, Anang Rosadi mengaku prihatin justru masalah ini terkesan dibiarkan hingga memblunder kemana-mana.

“Ini jelas sangat mengkhawatirkan, terutama bagi internal Partai Golkar sendiri selaku parpol besar dan menjadi pemenang Pemilu 2019. Bagaimana pun, baik Puar Junaidi maupun H Rusli, merupakan kader terbaik Golkar yang telah memberi kontribusi berarti bagi parpol ini,” ucap mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Menurut Anang Rosadi, sepatutnya persoalan yang terjadi antar kader beringin harus segera diselesaikan di internal, bukan malah melebar ke luar dan menjadi konsumsi publik.

“Kita harus apresiasi ketika ada kader Golkar yang mampu menaikkan suara partai di Pemilu 2019, itu harus dihargai. Jika tidak, masalah ini akan berpengaruh secara institusi bagi Golkar, apalagi makin dekatnya pilkada serentak tahun 2020 mendatang,” beber Anang Rosadi.

BACA JUGA : Bakal Lapor Balik Puar Junaidi, Dosen STIA Bina Banua Siap Bersaksi

Atas dasar itu, tokoh aktivis pergerakan ini mendesak agar Wanhat dan Wantim Golkar Kalsel segera bergerak menurunkan tensi perseteruan kedua kader beringin itu.  Bagi Anang Rosadi, tidak ada persoalan yang tak bisa diselesaikan melalui musyawarah dengan tidak mengabaikan pokok persoalan yang ada.

“Sebenarnya, saya memiliki pendapat hukum atas persoalan tersebut. Hanya saja, tak bisa dikemukan di sini, karena bagaimana baik Puar Junaidi maupun H Rusli merupakan sahabat saya. Dalam posisi ini, tentu saya harus berdiri netral dan independen, sehingga penyelesaian masalah ini harus ditangani serius Wanhat dan Wantim Golkar Kalsel,” cetus Anang Rosadi.

Ia memastikan siap turun tangan jika kedua belah pihak mempercayakan agar persoalan itu bisa dituntaskan lewat musyawarah, bukan menggelinding ke ranah hukum. “Sepatutnya, dengan makin dekatnya Hari Raya Idul Adha dengan semangat berkurban yang diajarkan Nabi Iberahim AS, bisa menjadi suri teladan bagi kita semua,” tuturnya.

BACA LAGI : Diduga Bermasalah, Ijazah Ketua DPRD Banjar Dilaporkan ke Polisi

Menurut Anang Rosadi, ada mekanisme di internal Partai Golkar yang bisa dimainkan, bukan malah membeber persoalan ke luar hingga terus meruncing.

“Sekali lagi, mengapa saya meminta agar Wanhat dan Wantim Golkar Kalsel lebih berperan dalam menuntaskan persoalan yang dihadapi kader partai. Karena itu memang fungsi kelembagaan ini,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.