IWAPI Diminta Dorong Penyandang Disabilitas Jadi Pengusaha Mandiri

0

MELALUI pameran produk olahan usaha kecil dan menengah (UKM) serta kepedulian terhadap karya para penyandang disabilitas, Ketua DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalsel Shinta Laksmi Dewi berharap bisa menyedot animo pengunjung untuk membeli produk.

SEMARAK Festival Banjarmasin Baiman yang dihelat selama tiga hari di Taman Budaya dan Gedung Sultan Suriansyah, 26-28 Juli 2019, juga dimeriahkan dengan kontes modifikasi mobil.

“Mungkin selanjutnya bisa menjadi even tahunan untuk meningkatkan perekonomian ekonomi yang kadang-kadang agak dinamis. Saya harap even ini menjadi suplemen kota Banjarmasin agar bisa lebih baik lagi,” ucap Shinta Laksmi Dewi.

Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah menegaskan sangat mendukung DPC IWAPI Banjarmasin dalam memperhatikan penyandang disabilitas.

BACA : Gandeng Penyandang Disabilitas, Festival Banjarmasin Baiman Semarak

Bagi dia, para pengusaha itu bukan hanya di luar para disabilitas. Namun, kalangan difabel bisa didorong menjadi pengusaha yang dibina langsung IWAPI. “Makanya mereka mesti dididik agar bisa mandiri,” ucap mantan anggota DPRD Kalsel ini.

Diakui Hermansyah, memang di Banjarmasin sangat konsen dengan penyandang disabilitas. Apalagi, kota berjuluk kota seribu sungai ini menjadi salah satu daerah di Indonesia yang mendapat reward dalam kepeduliannya.

“Untuk itu, IWAPI lebih banyak lagi bersinergi dan memberikan pembinaan agar disabilitas sejajar dengan masyarakat kota Banjarmasin, jangan lagi terpinggirkan,” pungkas Hermansyah.

BACA JUGA : Dicibir Peduli Disabilitas, Walikota Ibnu Sina Resmikan Kampung Inklusi Gang 315

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Banjarmasin, Slamet Triyadi mengucapkan terimakasih telah melibatkan disabilitas di even tersebut. “Ini even kedua kali dari IWAPI yang melibatkan kami,” ucapnya.

Slamet berharap ke depan kerjasama terus terjalin dengan melibatkan anggotanya untuk dapat berkreatifitas dalam hal membuat karya berupa bentuk tas, dompet, maupun kuliner.

Dia mengakui, beberapa kali penyandang disabilitas mengikuti pelatihan wirausaha membuat pernak-pernik, meski tidak ada campur tangan dari IWAPI.

“Memang belum ada keterlibatan IWAPI dalam memberikan pelatihan kepada penyandang disabilitas. Namun, kita menginginkan kerjasama terus terjalin,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.