Selesaikan PR, 19 Anggota DPRD Banjarmasin Tinggal Menunggu Waktu

0

MASA jabatan 45 anggota DPRD Kota Banjarmasin periode 2014-2019, tinggal menghitung hari. Pada 8 September 2019 mendatang, 19 anggota DPRD bakal meninggalkan kursi empuknya, tersisa lebih dari separuh 26 wakil rakyat akan melanjutkan masa baktinya usai terpilih di Pemilu 2019.

INFORMASI yang dihimpun jejakrekam.com, saat ini DPRD Banjarmasin pun menuntaskan beberapa raperda yang tengah digodok, agar tak menjadi warisan bagi para penerusnya.

Tercatat, yang masih bertahan di DPRD Banjarmasin adalah Bambang Yanto Permono (Partai Demokrat), Aliansyah (PKS), Darma Sri Handayani (Golkar), Tugiatno (PDIP), Hj Siti Rahmah (Gerindra), Zainal Hakim (PKB), HA Rudiani (Golkar), Suyato (PDIP), Abdul Gais (Demokrat), Awan Subarkah (PKS), M Isnaini (Gerindra),Mathari (PKS), Matnor Ali F (Golkar), H Zainal A Husini (PKB), Muhammad Natsir (PDIP).

BACA : Dewan Banjarmasin Berharap Silpa APBD 2019 Jumlahnya Tidak Banyak

Berikutnya, Abdul Muis (PAN), HM Yamin (Gerindra), Faisal Hariyadi (PAN), Deddy Sophian (PKB), Noorlatifah (Golkar), H Taufik Husin (PDIP), Mushaffa Zakir (PKS), Abdul Rasyid Ridha (PPP) dan H Ismail Iberahim (PBB).  Sementara itu, caleg Partai Demokrat, Ikhsan Wardhani pengganti antar waktu almarhum Totok Hariyanto masih bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan koleganya.

Sedangkan, dari unsur pimpinan, hanya Hj Ananda (Ketua DPRD Banjarmasin dari Golkar) dan Arufah (Wakil Ketua DPRD Banjarmasin dari PPP) yang bertahan.

Ketua Fraksi PPP DPRD Banjarmasin Aman Fahriansyah mengakui hampir separuh koleganya di dewan bisa terpilih kembali di Pemilu 2019. Hanya saja, dirinya tak termasuk dalam gerbong, usai kalah suara dengan peraih kursi terakhir dari PKB, Zainal Hakim di dapil Banjarmasin Utara.

“Yang pasti, beberapa pekerjaan rumah (PR) harus segera dituntaskan, terutama perda-perda yang telah masuk prolegda tahun 2019. Termasuk, menyelesaikan usulan KUA-PPAS tahun anggaran 2020,” tutur Aman Fahriansyah kepada jejakrekam.com, Minggu (21/7/2019).

BACA JUGA : Gelar Pleno, DPD Golkar Putuskan Hj Ananda Mengisi Kursi Wakil Ketua DPRD Banjarmasin

Karena tak terpilih, Aman pun mengaku sudah siap-siap menggeluti berniaga kecil-kecilan. Menurut Aman, sebuah keajaiban dalam Pemilu 2019, karena terbukti lebih dari separuh masih bisa bertahan, di tengah persaingan perebutan kursi yang sangat sengit.

“Ya, bulan Agustus menjadi bulan terakhir kami bekerja di DPRD Banjarmasin. Jadi, kami tak bisa mengikuti peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-493 pada 24 September 2019, karena sudah berganti,” tuturnya.

Terpisah, caleg terpilih DPRD Banjarmasin Sukhrowardi dari Partai Golkar mengakui usai nanti dilantik, akan langsung mempelajari apa saja yang menjadi warisan dari pendahulunya. Termasuk, jika ada program dari Walikota Banjarmasin Ibnu Sina yang perlu dikoreksi dan dievaluasi, tentu akan dilakukan dewan yang baru.

“Dengan semangat baru, tentu dewan butuh masukan dari masyarakat. Terutama mengukur tingkat keberhasilan program dari Walikota Banjarmasin Ibnu Sina. Jika ternyata tidak bermanfaat bagi publik, ya harus dievaluasi,” cetus Sukhrowardi.

BACA LAGI : Setelan Pakaian Lengkap Anggota DPRD Banjarmasin Baru Dijatah Rp 8 Juta

Sementara dari unsur pimpinan DPRD yang harus tersingkir adalah Suprayogi  (PDIP) dan Budi Wijaya (PKB). Sedangkan, dari kursi anggota dewan yang harus ditinggalkan adalah Aman Fahriansyah (PPP), Abdul Gafar (PKB), Elly Rahmah (PAN), Noval (Hanura) yang memilih berlaga perebutan kursi DPRD Kalsel.

Lalu, dr Aulia Ramadhan Supit (Golkar), Hj Jumiati (PPP), Agus Suprapto dan H Achmad Maulana (Golkar), Muhammad Suriani (PAN), Syahrani (Nasdem), H Asmad (PKB), Mursyid (Hanura),  Johansyah (PPP), Sri Nurnaningsih (Demokrat), dan Muadz dari Partai Hanura.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.