Ditarget Kamis Selesai, Warga Sungai Lulut Mulai Bongkar Rumah

0

AKTIVITAS pembongkaran rumah yang terkena proyek pembangunan tiga jembatan di Sungai Lulut, tepatnya di Jalan Veteran, Banjarmasin, terus dilakukan warga. Mereka pun bergotong royong hingga mengupah para tukang, membongkar rumah terutama di wilayah Banjarmasin yang telah selesai proses ganti ruginya.

PANTAUAN di lapangan, Jumat (19/7/2019), aktivitas pembongkaran pun diprediksi akan segera rampung pada Kamis (25/7/2019), sesuai deadline yang diberikan Pemkot Banjarmasin. Sementara, para pemilik bangunan dan lahan sudah menerima ganti rugi dengan kisaran uang ratusan juta rupiah.

“Ya, semua warga yang terkena proyek Jembatan Sungai Lulut, telah mendapat ganti rugi. Ada yang menerima Rp 600 juta, Rp 700 juta hingga Rp 800 juta. Ada juga di bawah angka itu, tergantung luas tidaknya lahan yang terkena proyek jembatan, termasuk bukti kepemilikan apakah sertifikat atau segel adat,” ucap Zaini, warga Jalan Veteran RT 5, Kelurahan Sungai Lulut kepada jejakrekam.com, Jumat (19/7/2019).

Menurut Zaini, pembangunan Jembatan Sungai Lulut berdasar informasi yang diterima warga, agak lambat dibandingkan dengan Jembatan Sungai Gardu I dan II, karena di bagian Kabupaten Banjar, ada beberapa persil lahan yang belum dibebaskan.

BACA : Terbentur Dana, Jembatan Karya Budi II-Rahayu Belum Bisa Dibangun

Ia pun tak bisa membayangkan jika nantinya proyek Jembatan Sungai Lulut akan digarap, karena kemacetan lalu lintas sangat parah, saat pagi dan sore hari. Terutama, akses masuk ke Sungai Lulut, Kabupaten Banjar, karena telah banyak berdiri komplek perumahan berdiri. Diakui Zaini, sejak di kawasan Sungai Lulut, Sungai Tabuk, dibangun komplek perumahan baru, jumlah penduduk pun kian padat, karena warga Banjarmasin dan sekitarnya memilih tinggal di kawasan itu.

“Kemacetan ini tiap hari, terutama pagi dan sore hari. Kalau pagi, aktivitas keluar dari Sungai Lulut, Sungai Tabuk yang padat. Sedangkan, sore hari, giliran yang masuk ke Sungai Lulut. Ini yang harus diantisipasi, karena akses jalan di sini sempit dan terbatas,” tutur Zaini.

Sementara itu, aktivitas pemasangan pipa di samping Jembatan Sungai Gardu II pun dilaksanakan pihak penyedia jasa PDAM Bandarmasih. Tampak pipa-pipa distribusi dipasang yang baru. Sedangkan, pipa yang ada di samping jembatan akan segera dibongkar, seiring dengan pembuatan jembatan darurat. Sedangkan, di kawasan Jembatan Sungai Gardu I, jembatan darurat berpondasi batang kelapa telah dibangun dan hampir rampung.

BACA JUGA : Perlu Solusi Imbas Penutupan dan Pengalihan Lalulintas Akibat Pembangunan Jembatan Sungai Lulut

Untuk mengatur lalu lintas, beberapa relawan pun menggilirkan arus masuk dan keluar Sungai Lulut, saat melintas di atas Jembatan Sungai Gardu I, II dan Sungai Lulut. Sementara, akses masuk dan keluar menuju Komplek Rahayu, tembus ke Jalan Pramuka, hanya terakses lewat Komplek Gardu. Sedangkan, akses ke Komplek Budi Karya II ke Jalan Martapura Lama, masih terbentur belum dibangunnya jembatan penghubung yang lebih layak.

“Makanya, berdasar informasi, Jembatan Sungai Gardu I yang duluan dibangun. Karena, masuk terhubung ke jalan di Komplek Rahayu, Pramuka,” kata Zaini lagi.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.