Rektor ULM : Kalsel Terbukti Setia NKRI, Wajar Dijatahi Menteri

0

REKTOR Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr Sutarto Hadi menilai wajar dengan wacana menghendaki agar putra terbaik Kalimantan Selatan (Kalsel) masuk jajaran menteri di Kabinet Kerja Jilid II. Apalagi, dalam waktu segera, Presiden Joko Widodo bersama Wapres terpilih, KH Ma’ruf Amin, akan dilantik pada 20 Oktober 2019 mendatang.

“INDONESIA ini ada dari Sabang hingga Merauke, termasuk di dalamnya Provinsi Kalimantan Selatan. Jadi, wajar diberikan porsi putra daerah dari Kalsel diangkat menjadi menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin mendatang,” ucap Rektor ULM Sutarto Hadi kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Senin (15/7/2019) malam.

Menurut dia, siapa pun figurnya, putra terbaik di Kalsel cukup layak mengisi posisi pembantu Presiden Jokowi pada kabinet mendatang. Sutarto merujuk pada perjalanan sejarah nasional, putra-putra terbaik Kalsel mengisi posisi orang penting di Indonesia, seperti KH Idham Chalid yang pernah menjabat Wakil Perdana Menteri di Kabinet Ali Satroamidjojo II dan Kabinet Djuanda I.

BACA : Mardani-Rudy Ariffin-Syaifullah dan Sutarto Layak Jadi Menteri Jokowi

Kemudian, Ir PM Noor yang dipercaya Presiden Soekarno sebagai Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Negara Sekretaris Kabinet  Pembangunan V dan VI era Presiden Soeharto, Saadilah Mursjid.

Lalu, Syamsul Muarif, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi pada Kabinet Gotong Royong, masa Presiden Megawati Soekarnoputeri, lalu Taufiq Effendi, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu 2004-2019 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Terakhir, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Riset Teknologi Prof Dr Gusti Muhammad Hatta dan sosok lainnya.

“Jadi, dalam sejarah bangsa ini, pemerintahan yang ada telah menunjukkan adanya kiprah orang Kalsel. Selama ini, Kalsel sudah menunjukkan kesetiaannya kepada NKRI,” tutur Sutarto Hadi.

BACA JUGA : Pulau Terbesar di Indonesia Harus Punya Menteri

Doktor jebolan Universitas Twette Belanda ini mengungkapkan ketika Pulau Kalimantan, khusus Kalsel tidak termasuk dalam wilayahRI, usai perjanjian Linggar Jati, karena hanya memasukkan Pulau Jawa, Madura dan Sumatera, justru Kalsel memproklamasikan bergabung ke NKRI.

“Ini disuarakan pahlawan Kalsel, Brigjen H Hasan Basry yang mengumumkan proklamasi 17 Mei 1949 dan merupakan Rektor ULM pertama, menyatakan Kalsel bagian dari NKRI,” tegas Sutarto.

Menurut dia, apa artinya semua itu, jelas menunjukkan bahwa Kalsel memiliki rasa  nasionalisme yang tinggi dan kesetiaan yang tak perlu diragukan lagi.

“Tokoh-tokoh Kalsel pun sudah membuktikan mampu berkiprah di puncak nasional. Jadi, sangat wajar jika Presiden Jokowi mempertimbangkan untuk mengangkat putra daerah terbaik menjadi menteri di kabinet,” ucapnya.

BACA JUGA : Sutarto Hadi Diusulkan Jadi Menteri Asal Kalimantan

Apakah Anda termasuk di dalamnya? Rektor ULM enggan menjawabnya. “Tidak saya, ya. Saya mengatakan putra daerah terbaik, kan banyak, tidak hanya rektor,” selorohnya.

Menurut Sutarto, banyak tokoh Kalsel yang telah berkiprah di nasional seperti mantan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming, anggota DPR RI asal PPP Syaifullah Tamliha, Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan, serta anggota DPR RI dari Golkar Ahmadi Noor Supit hingga politisi beringin Gusti Iskandar Sukma Alamsyah.

“Mereka ini sangat layak masuk jajaran kabinet pemerintahan ke depan. Kalau saya ini cocoknya hanya jadi rektor, kalau berhenti jadi rektor kembali jadi dosen,” kata Sutarto.

Bukankan nama Anda masuk dalam rekomendasi beberapa ormas? Langsung disahut Sutarto. “Jika memang, Pak Jokowi mempercayai saya sebagai menteri, tentu siap. Insya Allah, itu amanah yang penting dan harus dijaga dan memberikan yang terbaik,” pungkas Sutarto.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.