Tanpa Petahana, Kontestan Pilkada HST Diprediksi Ada Lima Paslon

0

PEREBUTAN kursi Bupati-Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) dalam pilkada serentak 2020 mendatang, dipastikan tanpa calon incumbent. Diprediksi sang petahana, Bupati HST HA Chairansyah tak bakal maju berlaga, karena ingin menuntaskan sisa masa jabatan yang ditinggalkan pendahulunya, Abdul Latif.

INFORMASI yang dihimpun jejakrekam.com, dari berbagai sumber menyebutkan saat ini, tak hanya politisi Partai Nasdem, Akhmad Rozanie Himawan Nugraha gencar mempromosikan diri maju bertarung di Pilkada HST 2020, ada pula sejumlah figur lainnya.

Nama Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel Berry Nahdian Forqan juga disebut-sebut bakal maju bertarung. Kemudian, nama mantan Bupati HST Harun Nurasid pun diperkirakan bakal maju lagi, meski di Partai Nasdem sendiri terdapat Rozanie, hampir positif jadi calon.

Dari jajaran birokrat, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) HST Akhmad Tamzil, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil HST Abu Yazim Bustami juga masuk dalam radar bursa bakal calon bupati. Di samping itu, dari kalangan politisi, disebut nama Ketua DPRD HST dari Partai Golkar Saban Effendi dan mantan Wabup HST asal PKS, Faqih Jarjani pun masih lingkaran kontestan calon kepala daerah baru.

BACA : Penetapan Calon DPRD HST Tunggu Hasil Sengketa PKS-PDIP di MK

Menariknya, KPU HST pun sudah merancang jika nantinya dari formasi 30 kursi di DPRD HST, sedikitnya ada lima pasangan calon bupati-wakil bupati yang akan berkompetisi pada Pilkada 2020 mendatang. Ini termasuk, paslon yang menempuh jalur perseorangan atau independen.

“Ya, memang akan memperkirakan sedikitnya ada lima paslon yang akan bertarung di Pilkada HST 2020 mendatang. Ini kemungkinan, karena dalam Pilkada HST diperkirakan tidak ada calon petahana, sehingga ‘lapangan kosong’ dan akan banyak yang mencalonkan diri,” ucap Ketua KPU HST Johransyah kepada jejakrekam.com, Selasa (16/7/2019).

BACA JUGA : Terpilih Jadi Anggota DPRD HST, Rachmadi Tak Tertarik Masuk Bursa Wabup

Dengan total pemilih berdasar Pemilu 2019 lalu mencapai Rp 190 ribu lebih, Johransyah mengatakan saat ini telah disusun biaya pilkada mencapai Rp 27 miliar lebih. “Kami membandingkan dengan kabupaten tetangga seperti Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Tapin, jumlah pemilih lebih sedikit dibanding HST, anggaran pilkadanya berkisar angka tersebut,” kata Johransyah.

Bagi calon independen, Jojo-sapaan akrab komisioner muda ini mengatakan sedikitnya harus mengumpulkan 10 persen dukungan dari total penduduk yang ada di Kabupaten HST.

“Ya, perhitungan kami jika nanti peserta Pilkada HST 2020 mendatang diikuti sedikitnya lima pasangan calon, termasuk yang maju lewat jalur perseorangan. Sebenarnya, semakin banyak calon, tentu pilkada di HST akan lebih demokratis,” tandasnya.

BACA LAGI : Seriusi Calon Bupati HST, Rozanie Gaungkan Gerakan Dingsanak Kita Jua

Belajar dari Pilkada HST 2015 lalu, ada tiga paslon yang berlaga yakni duet Andi Mahmudi- H Anwar Effendi dari jalur perseorangan bermodal dukungan 29.449 orang. Kemudian, H Harun Nurasid– H Aulia Oktafiandi diusung PDIP, PKPI, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan PAN. Lalu, penantangnya usungan PKS, PKB, dan Partai Gerindra;  H Abdul Latif-HA Chairansyah, yang keluar sebagai jawara.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.