Kadis PUPR Banjar Sebut Jembatan Penghubung Dibangun Pemkot Banjarmasin

0

AKSES jalur alternatif mengurai kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Veteran-Martapura Lama, Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, dibangun warga RT 1 Desa Sungai Lulut, Bahtiar memanfaatkan sisa lahan yang ada di samping rumahnya.

HAL ini dilakukan Bahtiar, akibat terlalu lama menunggu jalur alternatif berupa jembatan penghubung Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin yang belum juga dibangun, tepat di samping rumahnya.

Apalagi, dua unit rumah milik adik dan almarhumah ibunya yang terkena pembebasan lahan belum juga dibongkar sejak penandatangan perjanjian 2014 lalu oleh developer yang menggantikannya dengan satu buah rumah dan lahan. Meskipun saat ini dalam proses pembangunan rumah baru.

BACA : Dilintasi Kendaraan Bermotor, Pemilik Lahan Tutup Jalan Alternatif Sungai Lulut

Sejak 2017 lalu, Lurah Sungai Lulut Djamaluddin mengaku sudah mengusulkan pembangunan jembatan di Jalan Tembus Karya Budi II – Rahayu di Musrenbang. Namun, beber dia, justru belum pula terealisasi sehingga kondisinya belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

“Dari informasi, jembatan penghubung ini merupakan tanggungjawab Pemkot Banjarmasin yang saat ini sedang dalam tahapan negosiasi eksekusi bangunan penggiling padi,” ucap Djamaludin kepada awak media, Selasa (16/7/2019).

Menurut Djamaludin, dirinya sudah dua kali mengusulkan pembangunan jembatan besi maupun beton berukuran 12 x 150 meter sejak 2017 hingga 2018, seperti terungkap dalam daftar usulan kegiatan prioritas berdasarkan RPJMDes dan RKP Desa.

BACA JUGA : Jembatan Darurat Dibangun, Rekayasa Lalu Lintas Segera Diberlakukan di Sungai Lulut

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Mokhamad Hilman menyatakan untuk ruas jalan alternatif yang sudah dibangun badan jalannya dari Jalan Martapura Lama melalui Komplek Karya Budi II ke sungai batas dengan Banjarmasin, sepanjang kurang lebih 900 meter.

Namun,  menurut Hilman, hingga kini belum ada rencana ditingkatkan lantaran akses ke Banjarmasin yang melalui Kompleks Rahayu belum juga dibangunkan jembatan penghubung. Akhirnya, akses jalan belum bisa menghubungkan ke kota Banjarmasin.

“Sebab dari kesepakatan dahulu, jembatan dibangun oleh Pemerintah Kota Banjarmasin. Sementara, untuk ruas jalan hanya dibangun sampai badan jalan dan belum ditingkatkan menunggu jembatan sudah terbangun,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.