Harga Cabe Rawit Sudah Tembus Rp 125 Per Kilogram

0

HARGA cabe rawit di pasar tradisional di Banjarmasin sudah menembus Rp 125 ribu per kilogram dalam sepekan ini. Hal ini membuat para pedagang dan pembeli mulai kebingungan. Padahal, tingkat permintaannya masih terbilang tinggi di ibukota Provinsi Kalsel.  

KENAIKAN harga yang cukup melonjak terjadi di Pasar Sentra Antasari, Pasar Harum Manis serta pasar tradisional lainnya seperti Pasar Teluk Tiram, Banjarmasin.

Pedagang sayur mayur di Pasar Sentra Antasari, Siti Halimah mengakui dengan naiknya harga cabe, terutama cabe rawit, permintaan pasar pun kian menurun. Bahkan, banyak para pembeli tak lagi berani membeli dalam jumlah yang banyak.

“Kenaikan harga cabe rawit sudah 100 persen dari sebelumnya hanya Rp 75 ribu per kilogram, kini sudah tembus Rp 125 ribu. Naiknya harga cabe jenis varietas lainnya juga terjadi seperti cabe pioneer atau lombok pioneer yang sebelumnya Rp 45 ribu naik menjadi Rp 60 ribu. Begitupla, lombok kering sudah Rp 75 ribu per kilogram,” ucap Siti Halimah kepada jejakrekam.com, Senin (15/7/2019).

BACA : Staf Khusus Mendag Ancam Pedagang Naikkan Harga, Izin Usaha Bisa Dicabut

Menurut dia, pasokan cabe yang beredar di Pasar Sentra Antasari dan pasar lainnya di Banjarmasin, kebanyakan didatangkan dari Sulawesi, sebagian saja dipasok Pulau Jawa.

“Sudah satu minggu ini, harga cabe mengalami kenaikan. Memang, kenaikan sangat tinggi dibanding sebulan yang lalu,” ucap Halimah.

Masih menurut dia, kenaikan harga cabe ini akibat minimnya pasokan yang masuk ke pasar-pasar Banjarmasin, karena daerah penghasil di Sulawesi mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Halimah mengakui  ada beberapa jenis cabe yang ada di pasaran, seperti lombok taji dengan kepedasan lebih tinggi dibanding cabe rawit, belum begitu familiar di lidah warga Kalsel.

BACA JUGA : Pedagang Pasar Pagi Sentra Antasari Keluhkan Genangan

Kenaikan harga ini juga membuat Amanah, seorang pemilik warung makan di Jalan Teluk Tiram Darat, terpaksa mengurangi porsi pembeliannya. Jika sebelumnya, saban hari, Amanah membutuhkan cabe berkisar 3 kilogram kini dikurangi menjadi 2 kilogram.

“Mau tak mau harus berhemat. Kalau uang dibelanjakan untuk membeli cabe rawit, maka bahan bumbu lainnya akan dikurangi. Tentu dengan harga yang melonjak naik ini, membebani kami selaku pedagang kecil,” ucap Amanah.

Ia pun berharap agar instansi terkait bisa mencarikan solusi di tengah melonjaknya harga cabe yang terus naik dalam sepekan belakangan ini. “Apakah nanti ada operasi pasar atau sejenisnya, sehingga harga cabe rawit khususnya bisa kembali normal,” kata Amanah.(jejakrekam)

 

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.